Page 175 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JULI 2021
P. 175

Adapun  pertemuan  tersebut  dalam  rangka  pembahasan  draf  nota  kesepahaman  atau
              Memorandum  of  Understanding  (MoU)  on  the  Recruitment  and  Employment  of  Indonesian
              Domestic  Migrant  Workers  in  Malaysia  yang  disampaikan  Pemerintah  Indonesia  sejak  bulan
              September 2016 mengalami stagnasi.



              RI-MALAYSIA SEPAKAT PERBARUI MOU SISTEM PENEMPATAN PEKERJA MIGRAN

              Pemerintah  Indonesia  dan  Malaysia  sepakat  untuk  menugaskan  pejabat  tinggi  dari  masing-
              masing negara guna melakukan pembahasan lanjutan terkait konsep One Channel System yang
              telah disepakati oleh kedua Pemimpin Negara. Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker)
              Anwar  Sanusi  mengatakan  kesepakatan  tersebut  dicapai  usai  pertemuan  bilateral  antara
              Indonesia dan Malaysia hari ini.

              Adapun  pertemuan  tersebut  dalam  rangka  pembahasan  draf  nota  kesepahaman  atau
              Memorandum  of  Understanding  (MoU)  on  the  Recruitment  and  Employment  of  Indonesian
              Domestic  Migrant  Workers  in  Malaysia  yang  disampaikan  Pemerintah  Indonesia  sejak  bulan
              September 2016 mengalami stagnasi.

              "Usulan Pemerintah RI terkait konsep One Channel System dan pengklasifikasian jabatan masih
              perlu dibahas lebih teknis oleh kedua negara. Hal inilah yang mengakibatkan pembahasan draf
              pembaharuan MoU Domestik Indonesia-Malaysia memakan waktu cukup lama" ujar Anwar dalam
              keterangan tertulis, Jumat (23/7/2021).

              Terkait lamanya progres pembahasan draf MoU tersebut, Anwar menyebut pemerintah yang
              diwakili oleh Kemnaker, Kementerian Luar Negeri, Perwakilan RI, dan Badan Pelindungan Pekerja
              Migran  Indonesia  (BP2MI)  telah  melakukan  virtual  dengan  perwakilan  Pemerintah  Malaysia
              (Kementerian  Sumber  Manusia  Malaysia/KSM  dan  Kemlu)  untuk  mendiskusikan  hal-hal  yang
              menjadi  pending  issues  selama  pembahasan  draf  pembaharuan  MoU  Domestik  Indonesia-
              Malaysia.

              Menurut  Anwar,  setidaknya  ada  7  poin  yang  dibahas  dalam  pertemuan  tersebut.  Pertama,
              Konsep One Channel System (OCS) yang bertujuan untuk mengurangi biaya penempatan dan
              menyederhanakan prosedur penempatan, sesuai dengan hukum dan regulasi yang berlaku di
              kedua negara.

              "Hal tersebut mencakup penggunaan suatu sistem online yang menyediakan basis data terkait
              permintaan  pekerjaan,  pemberi  kerja,  dan  ketersediaan  tenaga  kerja  di  sektor  domestik,  "
              jelasnya.

              "Indonesia dan Malaysia akan melakukan integrasi sistem IT untuk implementasi OCS, serta akan
              melakukan pertemuan teknis guna membahas proses bisnis OCS," lanjutnya.

              Kedua, Konsep One Maid One Task. Anwar mengatakan Malaysia mengusulkan agar 1 orang PMI
              domestik dapat bekerja pada satu keluarga dengan jumlah anggota keluarga maksimal 6 orang.

              "Deskripsi pekerjaan PMI tersebut akan tertera secara rinci dalam dokumen perjanjian kerja, "
              terangnya.

              Ketiga, standar minimum gaji bagi pekerja migran Indonesia (PMI) sektor domestik di Malaysia.
              "Indonesia mengusulkan agar standar minimum gaji bagi PMI sebesar RM 1,500," jelasnya.
              Keempat,  asuransi  bagi  pekerja  PMI  sektor  domestik  di  Malaysia.  Malaysia  telah
              mengamandemen aturan terkait asuransi sehingga kepesertaan asuransi juga mencakup pekerja
              migran sektor domestik. Kelima, perpanjangan izin kerja dan kontrak kerja.

                                                           174
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180