Page 317 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JULI 2021
P. 317

Timboel menambahkan, apabila Pemerintah tetap menggunakan data BPJS Ketenagakerjaan,
              justru yang diberikan BSU adalah peserta yang nonaktif. Dimana jika peserta kalau  nonaktif
              berarti tidak bayar iuran lagi, yang artinya pekerja tidak mendapatkan upah lagi.

              Kedua,  mengingat  masih  banyaknya  pekerja  formal  yang  belum  didaftarkan  ke  BPJS
              Ketenagakerjaan maka seharusnya pemerintah baik pemerintah pusat dan daerah melakukan
              upaya  secara  proaktif  menghubungi  perusahaan,  sehingga  benar-benar  mendapatkan  data
              pekerja yang terdampak.

              "Jadi  seluruh  pekerja,  yang  sudah  didaftarkan  ke  BPJS  Ketenagakerjaan  atau  belum,  yang
              terdampak akan mendapatkan BSU. Dengan data tersebut maka pemberian BSU bisa lebih tepat
              sasaran," ujar Timboel.

              Ketiga, Pemerintah juga seharusnya bisa memberitahukan kepada seluruh masyarakat pekerja
              yang memang di PHK pada masa PPKM ini, dirumahkan tanpa upah atau dipotong upahnya,
              sehingga mereka bisa mendaftarkan diri sebagai penerima BSU. Kemudian dilakukan pengecekan
              validitasnya, dan bila memang benar maka pekerja tersebut dapat menerima BSU.

              "Tentunya dengan mendatangi perusahaan atau mendapat laporan dari pekerja yang terdampak,
              Kementerian Ketenagakerjaan dapat mengupdate data pekerja di Sisnaker sehingga ke depan
              Kementerian Ketenagakerjaan memiliki data pekerja, tidak lagi hanya berharap dari data BPJS
              Ketenagakerjaan," jelas Timboel.

              Keempat, OPSI berharap Pemerintah memberikan BSU tidak hanya kepada pekerja formal yang
              terdampak  tetapi  juga  kepada  pekerja  informal seperti  pekerja  di  mall-mall  yang  saat  PPKM
              ditutup. Termasuk juga pekerja seperti ojek online, dan lainnya yang memang terdampak PPKM
              Darurat, serta pekerja informal, pekerja migran dan pekerja jasa konstruksi yang terdaftar di
              BPJS Ketenagakerjaan yang terdampak.

              Kelima,  terkait  dengan  proses  pemberian  BSU  yang  disalurkan  melalui  nomor  rekening.  Jika
              pekerja yang terdampak dan ditetapkan sebagai penerima BSU tidak memiliki nomor rekening,
              sebaiknya Pemerintah memiliki alternatif menyalurkannya via Kantor Pos dengan tetap menjaga
              protokol Kesehatan.

              Sebelumnya,  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  mengatakan,  kebijakan  BSU
              dikeluarkan untuk mencegah pengusaha memutuskan hubungan kerja dengan pekerjanya, serta
              membantu pekerja yang dirumahkan.

              Jumlah calon penerima BSU diestimasi mencapai kurang lebih 8 juta orang dengan kebutuhan
              anggaran sebesar Rp 8 triliun. Ida menyebut, proses screening data yang sesuai dengan kriteria
              masih  dilakukan  oleh  BPJS  Ketenagakerjaan.  Adapun  besaran  BSU  yang  diberikan  kepada
              pekerja/buruh sebesar Rp 1 juta diberikan sekaligus melalui transfer bank.

              Nantinya,  BSU  akan  diatur  dalam  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan  (Permenaker)  yang
              menetapkan  Pedoman  Pemberian  Bantuan  Pemerintah  Berupa  Subsidi  Gaji/Upah  Bagi
              Pekerja/Buruh Dalam Penanganan Dampak Corona Virus Disease (COVID-19) dan PPKM Tahun
              2021.


              Adapun, kriteria kerja/buruh yang mendapat BSU di antaranya Warga Negara Indonesia (WNI);
              pekerja/buruh penerima upah; dan terdaftar sebagai peserta jaminan sosial tenaga kerja yang
              masih aktif di BPJS Ketenagakerjaan.

              Kriteria lainnya adalah pekerja/buruh calon penerima BSU berada di Zona PPKM IV sesuai dengan
              Instruksi  Menteri  Dalam  Negeri  Nomor  20  Tahun  2021  jo  Nomor  23  Tahun  2021.  Kriteria
              selanjutnya, peserta yang membayar iuran dengan besaran iuran yang dihitung berdasarkan


                                                           316
   312   313   314   315   316   317   318   319   320   321   322