Page 81 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JULI 2021
P. 81
ADA PERBEDAAN DENGAN TAHUN 2020, KEMENAKER SOSIALISASIKAN BSU TAHUN
2021 KEPADA KADISNAKER
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Dirjen PHI-
JSK) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Indah Anggoro Putri mengatakan, pemerintah
akan menggulirkan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2021.
Indah menjelaskan, BSU bukan program baru karena program tersebut telah dilaksanakan pada
2020. Hanya saja, BSU tahun ini memiliki sedikit perbedaan. Perbedaannya, BSU 2021 dikaitkan
dengan keadaan saat ini, yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3-
4.
“Selain itu, perbedaan utamanya juga berdasarkan masukan-masukan dari sejumlah pihak atas
pelaksanaan BSU tahun kemarin agar tahun ini berjalan lebih tertib, lebih akuntabel, dan lebih
tepat sasaran bagi penerima BSU," ucapnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu
(24/7/2021).
Indah mengatakan itu dalam sosialisasi program BSU 2021 kepada kepala dinas ketenagakerjaan
(Kadisnaker) daerah PPKM Level 3-4 secara virtual, Jumat (23/7/2021).
Untuk itu, Indah meminta para kadisnaker dapat berkolaborasi dan bersama-sama bersemangat
dalam melaksanakan BSU tahun ini. Menurutnya, dukungan dan kolaborasi dari para kadisnaker
sangat penting bagi kelancaran pelaksanaan BSU. "Peran Bapak, Ibu Kadisnaker adalah harus
memastikan para pekerja yang terdampak di sektor-sektor seperti transportasi, hotel, restoran,
ritel itu benar terkover dalam BSU," ucapnya.
Indah menuturkan, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) sangat menaruh perhatian terhadap
program BSU guna mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK).
Selain itu, BUS juga diharapkan dapat meningkatkan daya tahan ekonomi para pekerja sehingga
kemiskinan kronis tidak bertambah. "Kami pastikan bersama bahwa BSU sebagai salah satu
instrumen stimulus harus benar-benar fokus, tepat sasaran dan tepat manfaat sehingga dapat
mencegah PHK, serta dapat meningkatkan daya tahan ekonomi para pekerja. Dengan demikian,
angka kemiskinan kronis tidak bertambah," jelas Indah.
80