Page 85 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JULI 2021
P. 85

BPJAMSOSTEK sebagai pihak Pertama dalam PKS ini tentunya memiliki hak dan kewajiban yang
              mengikat untuk berlangsungnya layanan yang optimal kepada peserta, begitu pula dengan BPJS
              Kesehatan selaku pihak Kedua.

              Dalam sambutannya, Direktur Utama BPJAMSOSTEK, Anggoro Eko Cahyo mengatakan, dengan
              adanya integrasi data kepesertaan dua lembaga BPJS ini, masyarakat akan lebih diuntungkan
              karena layanan kedua lembaga dapat lebih optimal.

              Sebagai  informasi,  basis  data  yang  digunakan  kedua  lembaga  dalam  memberikan  layanan
              kepada masyarakat adalah melalui Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dimiliki oleh seluruh
              rakyat  Indonesia.  NIK  ini  didapatkan  dengan  mengakses  langsung  data  yang  dimiliki  oleh
              Adminduk untuk kepentingan administrasi kepesertaan kedua lembaga BPJS.

              “Masyarakat  tidak  perlu  khawatir  terkait  penggunaan  data  NIK  karena  transaksi  data  yang
              dilakukan  ini  dijamin  keamanannya  telah  memenuhi  standar  keamanan  teknologi  informasi
              sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ucap Anggoro.
              Sejalan  dengan  itu,  Direktur  Utama  BPJS  Kesehatan,  Ali  Ghufron  Mukti  mengatakan  bahwa
              perjanjian  kerja  sama  yang  dilakukan  diharapkan  dapat  mengakomodir  kebutuhan  peserta
              sehingga program jaminan sosial dapat berjalan dengan optimal.

              “Penyelenggaraan jaminan sosial yang adequate dan berkelanjutan merupakan salah satu pilar
              kesejahteraan  bangsa  dan  negara,  untuk  itu dalam  mendukung  serta meningkatkan  kualitas
              penyelenggaraan program jaminan sosial, maka diperlukan sinergi antara BPJS Ketenagakerjaan
              dan BPJS Kesehatan, terutama terkait integrasi data kepesertaan yangu dimiliki masing-masing,”
              kata Ghufron.

              Dirinya menambahkan, integrasi data yang dilakukan ini merupakanu wujud dukungan penuh
              BPJS Kesehatan terhadap program strategis pemerintah sebagaimana yang diamanatkan dalam
              penyelenggaraan program JKP.
              Dengan  dilakukannya  pertukaran,  pemanfaatan  dan  integrasi  data  kepesertaan  Program
              Jaminan Sosial, diharapkan ke depannya dapat tercipta Data Terpadu Jaminan Sosial.

              "Dengan  adanya  integrasi  data  ini,  kami  berharap  proporsi  penduduk  yang  tercakup  dalam
              program jaminan sosial dapat segera terwujud sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka
              Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 yaitu 98%," ujar Ghufron.

              Menutup acara penandatanganan kerja sama ini, Anggoro kembali mengatakan sinergi ini akan
              saling mengoptimalkan peran dan fungsi masing-masing.

              “Semoga dengan adanya kerja sama ini, kedua lembaga BPJS bisa memiliki data terintegrasi
              atau  terpadu  untuk  memberikan  kemudahan  layanan  jaminan  sosial  bagi  seluruh  rakyat
              Indonesia,” kata Anggoro.(*)


















                                                           84
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90