Page 110 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 JUNI 2021
P. 110
KEMNAKER AKAN BENTUK BLK BAGI PEKERJA MIGRAN SEKTOR FORMAL
Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan membentuk Balai Latihan Kerja (BLK)
berbasis komunitas bagi calon pekerja formal yang berkeinginan kerja di luar negeri. Tujuannya
untuk mempersiapkan tenaga terampil yang bekerja di sektor formal.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menuturkan selama ini pihaknya baru menyediakan BLK
untuk pekerja di sektor informal yang berangkat ke luar negeri atau Pekerja Migran Indonesia
(PMI).
"Kami sedang mempersiapkan BLK komunitas untuk mempersiapkan tenaga kerja terampil yang
dapat dikirim ke luar negeri, untuk menduduki jabatan formal, karena selama ini porsi terbesar
kami baru di sektor pekerja informal," ujarnya dalam acara Rembuk Nasional Vokasi dan
Kewirausahaan serta Peresmian BLK Komunitas 2020, Selasa (8/6).
Untuk diketahui, BLK Komunitas adalah unit fasilitas pelatihan vokasi yang didirikan di lembaga
keagamaan seperti pondok pesantren, seminari, dhammasekha, pasraman, serikat pekerja, dan
komunitas lainnya.
Ida menuturkan tujuan pembentukan BLK komunitas adalah meningkatkan keterampilan
masyarakat yang belum terjangkau oleh lembaga pelatihan baik pemerintah maupun swasta.
BLK komunitas memiliki 23 program kejuruan pelatihan vokasi, antara lain teknik otomotif, teknik
pendingin, teknis las, konstruksi furnitur dan kriya kayu, teknik perkapalan, instalasi infrastruktur
telekomunikasi, informatika dan robotika, multimedia, desain komunikasi visual, dan sebagainya.
Selain itu, Kemnaker juga menyediakan pelatihan bagi instruktur dan pengelola BLK komunitas.
Sepanjang 2020, Kemnaker telah membangun 1.014 BLK komunitas yang tersebar di seluruh
Indonesia. Dengan demikian, sejak program ini digagas pada 2017 lalu, jumlahnya hingga saat
ini mencapai 2.127 BLK komunitas.
"Dengan asumsi dua paket pelatihan per tahun untuk setiap BLK komunitas, maka kami bisa
menambah kapasitas latih sebanyak 68 ribu pencari kerja per tahun," ujarnya.
Peresmian 1.014 BLK Komunitas Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meresmikan 1.014 BLK
komunitas tersebut yang telah digagas sepanjang 2020 lalu. Dalam sambutannya, Wapres
berharap pembangunan BLK komunitas dapat lebih diperluas.
"Dengan melibatkan beragam komunitas lainnya seperti serikat pekerja atau serikat buruh atau
organisasi kemasyarakatan, sehingga semakin banyak penduduk angkatan kerja di yang
mendapatkan kemudahan dalam mengakses lembaga pelatihan kerja melalui program BLK
komunitas ini," tuturnya.
Selain itu, ia mengatakan BLK komunitas perlu berkolaborasi dengan kalangan akademisi serta
industri agar mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi terkini.
Sebab, disrupsi akibat pandemi covid-19 dan teknologi digital telah menghilangkan beragam
profesi pekerjaan yang sebelumnya biasa dilakukan oleh manusia sehingga digantikan oleh
kecerdasan buatan.
"Langkah dan kebijakan pengembangan BLK komunitas ini tentu saja perlu disesuaikan pula atau
bersifat link and match dengan industri yang ada di sekitar BLK komunitas," imbuhnya.
Selanjutnya, mantan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu berharap BLK komunitas bisa
mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha. Pada akhirnya, kelahiran wirausaha dari BLK
komunitas dapat menekan angka pengangguran dan memulihkan perekonomian.
109