Page 12 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 JUNI 2021
P. 12

masuk ke angkatan kerja, mencapai 7.99 juta orang. Dilihat dari Tingkat Partisipasi Angkatan
              Kerja (TPAK) Penyandang Disabilitas hanya sekitar 44 persen. Angka ini jauh di bawah angka
              TPAK Nasional yang sebesar 69 persen.

              Sedangkan, jumlah penyandang disabilitas yang bekerja sebanyak 7,57 juta orang. Lalu jumlah
              pengangguran  terbuka  penyandang  disabilitas  sebesar  247.000  orang  dengan  Tingkat
              Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3 persen. Rendahnya tingkat partisipasi angkatan kerja
              penyandang disabilitas disebabkan oleh banyak faktor.

              Di  antaranya,  ketersediaan  lapangan kerja bagi penyandang disabilitas yang  lebih  banyak di
              sektor pelayanan, jasa dan ritel dibanding sektor industri, hambatan akan akses informasi yang
              belum sepenuhnya inklusif, tingkat pendidikan dan keahlian tenaga kerja penyandang disabilitas
              yang  belum  memenuhi  kebutuhan,  hingga  hambatan  akan  ketersediaan'akomodasi  dan
              aksesibilitas di dunia kerja.

              Tingkat pendidikan
              Sementara,  dari  sisi  pendidikan  angkatan  kerja  penyandang  disabilitas  ini  masih  didominasi
              dengan tingkat pendidikan rendah yaitu sebagian besar penyandang disabilitas' berpendidikan
              Sekolah Dasar (SD). Tercatat, sebanyak 72,3 persen tamatan atau bahkan tidak pernah atau
              lulus SD.
              Rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan serta ketidaksesuaian keterampilan yang dimiliki
              dengan persyaratan jabatan dan kondisi kerja, membuat para penyandang disabilitas sulit untuk
              mencari dan memperoleh pekerjaan yang layak.

              "Pemprov  DKI  Jakarta  sebagai  pelaksana  kebijakan  telah  mengambil  langkah-langkah  guna
              mendorong  penyerapan  tenaga  kerja  disabilitas  di  DKI  Jakarta  termasuk  percepatan  penye-
              langgaraan ULD bidang ketenagakerjaan," ujarnya.

              Langkah yang dimaksud berupa Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta (Perda) Nomor 10 Tahun
              2011  tentang  Perlindungan  Penyandang  Disabilitas,  Pergub  Nomor  107  Tahun  2014  tentang
              Penyedia PJLP Penyandang Disabilitas, serta Instruksi Gubernur DKI Jakarta (Ingub) Nomor 2
              Tahun 2018.

              Kemudian,  payung  hukum  perwujudan  pembangunan  ketenagakerjaan  inklusi  juga  tertuang
              dalam  PP  Nomor  60  tahun  2020,  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan  Nomor  21  tahun  2020
              tentang Pedoman Penyelenggaraan Unit Layanan Disabilitas Bidang Ketenagakerjaan. (faf)


























                                                           11
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17