Page 209 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 JUNI 2021
P. 209
"Persoalan ketenagakerjaan saat ini juga semakin kompleks," katanya pada Acara Rembug
Nasional Vokasi dan Kewirausahaan dan Peresmian Penggunaan BLK Komunitas Tahun 2020 Se-
Indonesia, serta Peresmian Bank Wakaf Mikro (BWM) di Pondok Pesantren
Cipasung,Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (8/6/2021).
Wapres mengatakan, angka pengangguran masih relatif tinggi, sementara daya saing atau
produktivitas tenaga kerja juga masih rendah. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari
2021 menunjukkan bahwa terdapat 19,1 juta tenaga kerja yang terdampak pandemi.
Persoalan tersebut ditambah pula dengan pertumbuhan angkatan kerja baru yang cenderung
terus meningkat setiap tahun, serta minimnya penduduk usia angkatan kerja yang siap pakai,
atau pernah mengikuti pelatihan kerja sehingga menyebabkan terjadinya mismatched skill .
"Tantangan menjadi semakin berat dengan perkembangan revolusi industri 4.0 dan teknologi
digital yang semakin cepat dan mendisrupsi beragam sektor kehidupan termasuk industri dan
ketenagakerjaan," jelasnya.
Oleh karenanya, afirmasi kebijakan Pemerintah yang melibatkan beragam pemangku
kepentingan sangat dibutuhkan dalam memitigasi beragam persoalan ketenagakerjaan tersebut.
Tujuannya agar tenaga kerja nasional dapat tetap eksis dan berperan di era persaingan global
yang ketat ini.
Program Prioritas
Pemerintah telah menetapkan Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai program
prioritas yang paling utama, karena faktor kualitas SDM menjadi kunci untuk memenangkan
persaingan global. Tenaga kerja yang berkualitas akan meningkatkan daya saing suatu negara
terhadap negara-negara lainnya, baik dari sisi daya tarik investasi maupun produk yang
dihasilkan.
Ketua Dewan Perimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini melanjutkan, masih relatif
tingginya angka pengangguran dan rendahnya daya saing antara lain disebabkan oleh
ketidaksiapan untuk beradaptasi terhadap perubahan dan disrupsi yang mengikutinya. Untuk itu
diperlukan konsep dan langkah perbaikan yang cepat, tepat, dan efisien sebagai fondasi yang
penting untuk bisa bersaing terhadap negara lain di era teknologi digital saat ini.
"Guna mewujudkan tenaga kerja yang handal, Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian,
diperlukan keterlibatan pemerintah daerah, BUMN, swasta, Perguruan Tinggi dan lembaga riset,
organisasi kemasyarakatan, termasuk lembaga keagamaan seperti pondok pesantren yang
tersebar di berbagai pelosok daerah," jelasnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra Sumber: Merdeka.com.
208