Page 211 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 JUNI 2021
P. 211
"Langkah dan kebijakan pengembangan BLK Komunitas ini tentu saja harus disesuaikan atau
bersifat link and match dengan industri yang ada di sekitar BLK Komunitas," kata Wapres saat
meresmikan BLK Komunitas Tahun 2021 di Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya, Jawa Barat,
Selasa.
Sebanyak 23 jenis kejuruan atau pelatihan vokasi yang diberikan di BLK Komunitas, lanjut
Wapres, harus sesuai dengan kebutuhan pasar kerja lokal dan mendorong minat masyarakat
untuk berwirausaha.
"Sehingga pada akhirnya dapat menekan angka pengangguran dan memulihkan perekonomian
yang berbasis tenaga kerja produktif," tukasnya.
Dengan mendapatkan pengalaman pelatihan vokasi di BLK Komunitas, maysarakat diharapkan
mampu beradaptasi dengan dinamika perkembangan dunia usaha melalui penguasaan IPTEK,
riset dan inovasi.
Wapres menjelaskan tantangan yang dihadapi para pengurus BLK Komunitas saat ini antara lain
memberikan langkah strategis untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul dalam
menghadapi persaingan global.
Sejak 2017 hingga saat ini, Pemerintah telah membentuk 2.127 BLK Komunitas yang didirikan di
pondok pesantren, seminar, dhammasekha, pasraman, komunitas serikat pekerja/serikat buruh
(SP/SB) di berbagai daerah.
BLK Komunitas tersebut bertujuan untuk memberikan pelatihan vokasi bagi anggota lembaga
pendidikan keagamaan non-pemerintah serta komunitas terkait, agar memiliki keahlian untuk
bekerja.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan BLK Komunitas memberikan
bekal keterampilan teknis produksi atau keahlian vokasi sesuai kebutuhan pasar kerja bagi
komunitas, pekerja dan masyarakat umum.
"Sinergitas antara pemerintah dan lembaga keagamaan, dunia industri dan serikat
pekerja/serikat buruh melalui program pembangunan BLK Komunitas ini diharapkan dapat
menjadi tulang punggung dalam mencetak pekerja yang siap kerja," ujar Ida.
210