Page 22 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 JANUARI 2021
P. 22

Anggota Komisi V DPR RI Irwan juga menyatakan kecewanya terhadap sikap tidak konsisten
              Pemerintah terkait larangan masuk bagi WNA ke Indonesia. Kabar masuknya 153 warga negara
              asal China masuk ke Indonesia lewat Terminal III Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu
              (23/1/2021) menurut Irwan menunjukkan bahwa pemerintah tidak bisa menjadi teladan yang
              baik bagi masyarakat dalam penanganan pandemi Covid-19.

              "Pemerintah harus serius dan konsisten dalam penanganan Covid-19 ini. PPKM dan pembatasan
              WNA  ke  Indonesia  itu  kita  apresiasi,  tetapi  pemerintah  tidak  bisa  jadi  teladan  dan  contoh
              masyarakat dalam penanganan Covid-19," kata Irwan kepada wartawan, Senin (25/1/2021).

              Menurutnya,  pemerintah  telah  bersikap  diskriminatif  dan  tidak  adil  dengan  membiarkan
              membiarkan 153 warga negara China masuk ke Indonesia. Irwan meminta pemerintah segera
              menjelaskan ke publik tentang kebijakan tersebut.

              "Pemerintah harus segera menjelaskan. Apa tidak bisa konsisten dengan kebijakan pembatasan
              yang mereka keluarkan sendiri," kata Wasekjen DPP Partai Demokrat itu.
              Irwan  menyebut,  menteri  terkait  harus  konsisten  dalam  melaksanakan  kebijakan  PPKM  dan
              pelarangan WNA masuk ke Indonesia.

              "Ini  kan  keputusan  bersama  pemerintah  yang  sudah  dibahas  dalam  rapat  terbatas  dengan
              Presiden. Menteri terkait harus laksanakan dan wujudkan di lapangan," tuturnya.

              Sebelumnya, sebanyak 153 WNA dari China masuk ke Indonesia melalui Bandara Internasional
              Soekarno-Hatta,  Tangerang,  Banten,  pada  Sabtu  (23/1/2021).  Masuknya  WNA  dari  China  di
              tengah larangan WNA dari seluruh dunia memasuki Indonesia menjadi perbincangan publik. Tak
              hanya  kali  ini,  sebelumnya  pada  2020,  WNA  asal  China  juga  pernah  masuk  ke  Indonesia,
              khususnya  ke  Sulawesi  Tenggara,  di  tengah  larangan  masuknya  WNA  dari  seluruh  dunia  ke
              dalam negeri.

              Berikut dua peristiwa masuknya WNA dari China di tengah larangan WNA memasuki wilayah
              Tanah Air di tengah pandemi Covid-19. Informasi tersebut dibenarkan Kasubbag Humas Ditjen
              Imigrasi Ahmad Nursaleh ketika menanggapi isu kedatangan tenaga kerja asing (TKA) asal China
              yang beredar di media sosial.

              "Pada Sabtu, 23 Januari 2021 telah mendarat pesawat China Southern Airlines dari Guangzhou
              dengan membawa 171 penumpang yang terdiri 153 WN RRT (Republik Rakyat Tiongkok) dan
              18 WNI," kata Nursaleh, Senin (25/1/2021).

              Untuk diketahui, saat ini pemerintah tengah melarang masuknya WNA dari seluruh dunia seiring
              dengan meningkatnya penularan Covid-19. Kendati demikian berdasarkan Surat Edaran Dirjen
              Imigrasi  Nomor  IMI-0103.GR.01.01  Tahun  2021  tentang  pembatasan  masuknya  WNA,  ada
              beberapa kriteria yang diizinkan masuk ke wilayah Indonesia.

              Beberapa di antaranya adalah pemegang visa diplomatik dan visa dinas yang terkait kunjungan
              resmi  pejabat  asing  setingkat  Menteri  ke  atas  serta  pemegang  izin  tinggal  terbatas  dan  izin
              tinggal tetap.

              Nursaleh  pun  mengatakan,  sebanyak  153  WNA  China  itu  terdiri  dari  150  orang  dengan  izin
              tinggal terbatas (Itas) dan izin tinggal tetap (Itap), serta tiga orang pemegang visa diplomatik.
              Karenanya, mereka pun diizinkan masuk ke Indonesia.

              "Seluruh penumpang asing (WNA dari China ) yang mendarat tersebut masuk dalam kategori
              orang asing yang diizinkan masuk ke Wilayah Indonesia berdasarkan SE Dirjen Imigrasi tentang
              pembatasan sementara masuknya orang asing ke wilayah Indonesia dalam masa pandemi Covid-
              19," kata Nursaleh.

                                                           21
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27