Page 233 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 JUNI 2021
P. 233

JABAR - KEMANKER TEKEN MOU SOAL UNIT LAYANAN DISABILITAS BIDANG
              KETENAGAKERJAAN, INI PENTINGNYA

              Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG -
              Sekretaris  Daerah  Provinsi  Jawa  Barat  Setiawan  Wangsaatmaja  menandatangani  nota
              kesepahaman (MoU) antara Pemda Provinsi Jabar dan Kementerian Ketenagakerjaan tentang
              Percepatan Penyelenggaraan Unit Layanan Disabilita s Bidang Ketenagakerjaan.

              Penandatanganan  yang  berlangsung  di  Vue  Palace  Hotel,  Kota  Bandung,  Kamis  (3/6/2021),
              tersebut merupakan tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2020 tentang
              Unit Layanan Disabilitas Bidang Ketenagakerjaan.

              Setiawan menilai penting unit layanan disabilitas. Sebab, fungsi unit layanan tersebut meliputi
              pendampingan  kepada  peserta  didik,  pengembangan  program  kompensatorik,  penyediaan
              media pembelajaran dan alat bantu, layanan deteksi dini dan intervensi dini, dan penyediaan
              layanan konsultasi.


              "Implementasi untuk unit pelayanan disabilitas ini menjadi penting menurut hemat kami," kata
              Setiawan dalam kesempatan tersebut.

              Hingga  Februari  2021,  jumlah  penyandang  disabilitas  di  Jabar  mencapai  23.556  orang.  Dari
              jumlah tersebut, hanya 1.478 penyandang disabilitas yang bekerja, atau 6,27 persennya.

              Menurut  Setiawan,  hal  itu  diakibatkan  kurangnya  fasilitas  yang  dapat  mendukung  kinerja
              penyandang disabilitas, bukan akibat kurangnya kemampuan atau skill.

              "Kalau yang kami pahami, sebetulnya teman-teman disabilitas juga banyak yang mempunyai
              kemampuan. Tetapi yang harus dibantu oleh kita semua adalah terkait dengan fasilitasnya yang
              memang bisa mendukung mereka untuk bisa bekerja dengan semestinya," ucapnya.

              Setiawan  menuturkan,  pihaknya  sudah  menyerap  aspirasi  dan  berdiskusi  dengan  asosiasi-
              asosiasi penyandang disabilitas.

              Dalam diskusi tersebut, asosiasi penyandang disabilitas berharap dapat mengisi seluruh formasi
              pekerjaan. Namun, terhambat fasilitas yang dapat mendukung kinerja penyandang disabilitas.

              "Saya mempunyai pengalaman ketika kita menindaklanjuti Peraturan Pemerintah terkait dengan
              1-2 persen jumlah formasi harus kita alokasikan untuk penyandang disabilitas. Dan kami banyak
              berdialog dengan asosiasi disabilitas. Salah satunya adalah, sebetulnya, mereka menginginkan
              semua teman-teman disabilitas bisa mengisi seluruh formasi (pekerjaan)," katanya.

              Oleh  karena  itu,  Setiawan  berharap  dengan  adanya  MoU  dan  unit  layanan  disabilitas,  dapat
              menjawab kesulitan para penyandang disabilitas supaya terserap ke dalam peluang kerja yang
              lebih luas.

              .






                                                           232
   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237   238