Page 237 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 JUNI 2021
P. 237

kerja, mencapai jumlah yang setara dengan 100 juta pekerjaan penuh waktu pada 2021 dan 26
              juta pekerjaan penuh waktu pada 2022.

              Menurunnya  jumlah  pekerjaan  dan  jam  kerja  ini  bahkan  lebih  besar  daripada  masalah
              ketenagakerjaan pra-krisis seperti tingkat pengangguran, kurangnya pemanfaatan tenaga kerja
              dan kondisi kerja yang buruk.

              Dengan  data-data  tersebut,  ILO  memproyeksikan  tingkat  pengangguran  global  diprediksi
              bertahan pada 205 juta orang pada 2022. Jumlah itu sara 5,7 persen dari total pekerja yang ada
              di dunia.

              Namun, jumlah itu jauh lebih besar dari 187 juta pada 2019. Di luar periode krisis COVID-19,
              tingkatan pengangguran seperti ini terakhir terlihat pada tahun 2013.

              Menurutnya, tanpa upaya yang matang untuk mempercepat penciptaan pekerjaan yang layak,
              dan  mendukung  anggota  masyarakat  yang  paling  rentan,  serta  memulihkan  sektor
              perekonomian  yang  paling  terkena  imbas.  Dampak  berkelanjutan  dari  pandemi  akan  terus
              muncul di tahun-tahun mendatang.

              "Dalam  bentuk  hilangnya  potensi  sumber  daya  manusia  dan  perekonomian  serta  semakin
              tingginya kemiskinan dan ketimpangan,” tambahnya.

              Selain  melihat  kehilangan  jam  kerja  dan  pekerjaan  serta  pertumbuhan  pekerjaan,  WESO
              memaparkan strategi pemulihan yang terstruktur dalam empat prinsip. Yaitu, mempromosikan
              pertumbuhan ekonomi yang luas dan penciptaan pekerjaan yang produktif.

              Kemudian, mendukung pendapatan rumah tangga dan transisi pasar kerja, dan memperkuat
              kebutuhan  mendasar  untuk  pertumbuhan  dan  perkembangan  ekonomi  yang  inklusif.
              selanjutnya, berkelanjutan dan tangguh; dan menggunakan dialog sosial untuk mengembangkan
              strategi pemulihan berpusat manusia.

              “Kita  membutuhkan  strategi  yang  komperehensif  dan  terkoordinasi,  berdasarkan  kebijakan
              berpusat manusia, dan didukung oleh aksi dan pendanaan. Tidak ada pemulihan nyata tanpa
              pemulihan pekerjaan,” ungkapnya.

              Meski demikian ILO memproyeksikan, pemulihan ketenagakerjaan global akan lebih cepat pada
              pertengahan kedua 2021. Dengan syarat Pandemi COVID-19 tidak semakin memburuk.

              Namun, pemulihan itu tidak akan merata akibat ketidaksetaraan akses ke vaksin dan terbatasnya
              kapasitas negara-negara berkembang dan ekonomi baru dalam mendukung perangkat stimulus
              fiskal yang kuat. Selanjutnya, kualitas dari pekerjaan baru yang tercipta cenderung memburuk
              di negara-negara tersebut.












                                                           236
   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242