Page 56 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 JUNI 2021
P. 56

sosial serta bagaimana negara-negara menanggapi secara efektif menghadapi tantangan dunia
              kerja yang terdampak Covid-19.
              DALAM SIDANG GNB, INDONESIA AJAK NEGARA ILO PULIHKAN DAMPAK COVID-19

              INFO  NASIONAL  -  Pemerintah  Indonesia  melalui  Kementerian  Ketenagakerjaan  menghadiri
              Pertemuan Tingkat Menteri Tenaga Kerja (PTM) Anggota Gerakan Non-Blok (GNB) secara virtual
              yang  dipimpin  oleh Menteri  Tenaga Kerja  dan  Perlindungan  Sosial Populasi  Azerbaijan,  Sahil
              Babayev, pada Jumat, 4 Juni 2021.

              PTM Tenaga Kerja GNB membahas beberapa isu ketenagakerjaan dan kebijakan sosial serta
              bagaimana negara-negara menanggapi secara efektif menghadapi tantangan dunia kerja yang
              terdampak Covid-19.

              Mewakili  Menteri  Ketenagakerjaan,  Sekjen  Kemnaker,  Anwar  Sanusi  menegaskan  agar  GNB
              mendesak  ILO  untuk  memperkuat  dukungannya  kepada  negara-negara  Anggota  dalam
              mewujudkan pemulihan dunia kerja yang terdampak Covid-19.

              "GNB  harus  mendesak  ILO  memperkuat  dukungan  kepada  anggota-anggotanya  dalam
              mewujudkan  pemulihan  dampak  Covid-19  terhadap  dunia  kerja,  khususnya  dalam  tiga  isu
              penting," ujar Anwar Sanusi melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker pada Minggu, 6 Juni 2021.

              Dalam paparannya, Anwar Sanusi menyebut isu pertama yang harus menjadi perhatian ILO yakni
              memastikan  akses  vaksinasi  Covid-19  yang  tepat  waktu,  terjangkau  dan  adil  untuk  semua
              negara.  Menurutnya,  anggota  GNB  harus  mendesak  ILO  untuk  memperkuat  keterlibatannya
              dengan WHO untuk mewujudkan tujuan ini.

              "ILO harus memprioritaskan vaksinasi Covid-19 bagi pekerja kesehatan dan pekerja garis depan
              lainnya,  serta  pekerja  kunci  dan  esensial,  termasuk  pelaut  di  semua  negara  yang  terkena
              dampak," kata Anwar Sanusi.

              Kedua,  memajukan  ekonomi  digital  untuk  menciptakan  kesempatan  kerja  sebagai  sarana
              mengatasi  ketimpangan  antara  negara  berkembang  dan  negara  maju.  "Karena  itu,  kami
              mendukung  upaya  GNB untuk  mengatasi  kesenjangan  digital  di  antara masyarakat di  dalam
              negeri dan antar negara, serta untuk memobilisasi peningkatan kerja sama pembangunan. Hal
              ini  termasuk  dukungan  teknologi  dan  teknis  untuk  negara-negara  berkembang,"  ujar  Anwar
              Sanusi.

              Isu ketiga, lanjut Anwar Sanusi, yakni mengembangkan, menerapkan dan mengadaptasi rencana
              respon dan pemulihan nasional yang berpusat pada manusia, atas permintaan Negara Anggota.
              Fokus dukungan khusus harus diberikan kepada negara-negara dengan kapasitas terbatas untuk
              melaksanakan rencana tersebut.

              "Dukungan sebagaimana dimaksud, para pekerja di wilayah Arab yang diduduki termasuk di
              antara mereka yang paling rentan oleh dampak pandemi," kata Anwar Sanusi.

              PTM GNB dihadiri lebih dari 120 Negara Anggota GNB dan diwakili oleh 15 negara dalam sesi
              General Debate. Ke-15 negara tersebut yakni Suriah, Kuba, Venezuela, Iran, Maroko, Palestina,
              Bangladesh, India, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Belarus, Namibia, Mesir dan Filipina.

              Dalam pertemuan ini juga dibahas seputar konflik antara Palestina dan Israel. Pelanggaran berat
              dan berulang terhadap hukum internasional yang dilakukan oleh Israel melalui pendudukan dan
              agresi berkelanjutan di wilayah Palestina, secara nyata sangat berdampak pada kondisi sosial-
              ekonomi, tenaga kerja, dan pekerjaan di Palestina.



                                                           55
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61