Page 59 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 JUNI 2021
P. 59
Menaker Ida Fauziyah menilai dengan adanya sinergi, lulusan BLK akan dapat memiliki
keterampilan yang memadai dan lebih mudah terserap pasar kerja.
"Kita dorong BLK Komunitas untuk bergandengan tangan dengan dunia usaha dunia industri
untuk mempercepat pengurangan angka pengangguran dan memperluas kesempatan kerja bagi
para lulusannya," kata Ida dalam keterangan tertulis, Minggu (6/6/2021).
Ida mengatakan melalui sinergi yang dilakukan nantinya peserta lulusan pelatihan yang telah
sesuai kebutuhan industri dapat dipastikan lebih mudah terserap. Menurutnya, program
pelatihan vokasi ini akan mengurangi biaya pelatihan/training dan investasi SDM bagi industri,
sehingga tercipta simbiosis mutualisme antara BLK dan industri.
Adapun bentuk sinergi dan kolaborasi yang dapat dilakukan antara lain mengenai informasi pasar
kerja, pengembangan kurikulum dan pengajaran, pengembangan standar kompetensi kerja dan
kualifikasi nasional, sertifikasi kompetensi, On the Job Training (OJT), peningkatan keterampilan
wirausaha, pengembangan training center di industri, serta menjadi co-manage lembaga
pelatihan.
Lebih lanjut, Ida mengungkap pihaknya menjadikan program transformasi BLK sebagai salah
satu lompatan besar saat ini. Hal ini dilakukan dalam upaya memperkuat pelatihan vokasi sebagai
program unggulan peningkatan kualitas SDM Indonesia.
Ia pun mengatakan arah kebijakan program transformasi BLK adalah mengubah secara total BLK
sebagai Balai Pelatihan Vokasi. Ida berharap BLK dapat menjadi pusat pengembangan
kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing di tingkat nasional dan
internasional.
Lebih lanjut, Ida mencontohkan Kemnaker membangun BLK Komunitas di sekitar lokasi Danau
Toba sebagai dukungan penyediaan SDM pekerja pariwisata untuk memajukan pariwisata Danau
Toba. Ia menyampaikan agar keberadaan BLK Komunitas ini harus disinergikan dengan dunia
industri pariwisata di sekitarnya.
Selain itu, Ida juga menyebut sejumlah pihak yang penting dijadikan mitra dengan BLK
Komunitas di bidang pariwisata seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) serta
asosiasi tour guide. Menurutnya, hal ini penting dilakukan guna mengetahui standar pelayanan
yang baik terhadap konsumen atau turis.
"Taruhlah BLK Komunitas yang ada di Simalungun tidak gandengan tangan dengan hotel yang
ada di Parapat, dia tidak tahu bagaimana sebaiknya melatih housekeeping sesuai standar hotel
yang benar. Begitu juga kalau tidak gandeng asosiasi tour guide, bagaimana BLK Komunitas tour
guide ini bisa melatih anak-anak kita di situ tentang bagaimana sejarahnya, bagaimana
meletusnya gunung itu," terangnya.
Ia pun menilai Danau Toba sebagai salah satu wisata super prioritas, yang menjadi fokus
pembangunan bagi pemerintah, memiliki keunikan tersendiri. Sebab di wilayah ini terdapat
wisata gunung dan air.
"Jadi kita berharap banyak dari Danau Toba ini sangat berharap BLK Komunitas dapat berperan
secara maksimal dalam menciptakan SDM yang berkompeten," ucapnya.
Ida pun mengungkap telah berdiri 2.127 lembaga BLK Komunitas yang tersebar di lembaga
keagamaan sejak tahun 2017. Adapun persebarannya meliputi pondok pesantren, seminari,
damaseka, pasraman, dan komunitas serikat pekerja/serikat buruh yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia.
58