Page 64 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 JUNI 2021
P. 64

bagaimana negara-negara menanggapi secara efektif tantangan dunia kerja yang terdampak
              Covid-19.
              SIDANG GNB: INDONESIA AJAK NEGARA ILO PULIHKAN DAMPAK COVID-19
              TERHADAP DUNIA KERJA

              -  Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan menghadiri Pertemuan Tingkat
              Menteri Tenaga Kerja (PTM) Anggota Gerakan Non-Blok (GNB) secara virtual yang dipimpin oleh
              Menteri Tenaga Kerja dan Perlindungan Sosial Populasi Azerbaijan, Jumat (4/6) malam. PTM
              Tenaga  Kerja  GNB  membahas  beberapa  isu  ketenagakerjaan  dan  kebijakan  sosial  serta
              bagaimana negara-negara menanggapi secara efektif tantangan dunia kerja yang terdampak
              Covid-19.

              Mewakili  Menteri  Ketenagakerjaan,  Sekjen  Kemnaker,  Anwar  Sanusi,  menegaskan  agar  GNB
              mendesak  ILO  untuk  memperkuat  dukungannya  kepada  negara-negara  Anggota  dalam
              mewujudkan pemulihan dunia kerja yang terdampak Covid-19.
              "GNB  harus  mendesak  ILO  memperkuat  dukungan  kepada  anggota-anggotanya  dalam
              mewujudkan  pemulihan  dampak  Covid-19  terhadap  dunia  kerja,  khususnya  dalam  tiga  isu
              penting,"  ujar  Anwar  Sanusi  yang  disaksikan  Tuan  Rumah,  Menteri  Tenaga  Kerja  dan
              Perlindungan  Sosial  Penduduk  Republik  Azerbaijan,  Sahil  Babayev,  melalui  Siaran  Pers  Biro
              Humas Kemnaker pada Minggu (06/06).

              Dalam paparannya, Anwar Sanusi menyebut isu pertama yang harus menjadi perhatian ILO yakni
              memastikan  akses  vaksinasi  Covid-19  yang  tepat  waktu,  terjangkau,  dan  adil  untuk  semua
              negara.  Menurutnya,  Anggota  GNB  harus  mendesak  ILO  untuk  memperkuat  keterlibatannya
              dengan WHO untuk mewujudkan tujuan ini.

              "ILO harus memprioritaskan vaksinasi Covid-19 bagi pekerja kesehatan dan pekerja garis depan
              lainnya,  serta  pekerja  kunci  dan  esensial,  termasuk  pelaut  di  semua  negara  yang  terkena
              dampak," kata Anwar Sanusi.

              Kedua,  memajukan  ekonomi  digital  untuk  menciptakan  kesempatan  kerja  sebagai  sarana
              mengatasi ketimpangan antara negara berkembang dan negara maju.

              "Karena  itu,  kami  mendukung  upaya  GNB  untuk  mengatasi  kesenjangan  digital  di  antara
              masyarakat di dalam negeri dan antar negara, serta untuk memobilisasi peningkatan kerja sama
              pembangunan.  Hal  ini  termasuk  dukungan  teknologi  dan  teknis  untuk  negara-negara
              berkembang," ujar Anwar Sanusi.

              Isu  ketiga,  lanjut  Anwar  Sanusi,  yakni  mengembangkan,  menerapkan,  dan  mengadaptasi
              rencana respon dan pemulihan nasional yang berpusat pada manusia, atas permintaan Negara
              Anggota.  Fokus  dukungan  khusus  harus  diberikan  kepada  negara-negara  dengan  kapasitas
              terbatas untuk melaksanakan rencana tersebut.
              "Dukungan sebagaimana dimaksud, para pekerja di wilayah Arab yang diduduki termasuk di
              antara mereka yang paling rentan oleh dampak pandemi," kata Anwar Sanusi.

              PTM GNB dihadiri lebih dari 120 Negara Anggota GNB, dan diwakili oleh 15 negara dalam sesi
              General Debate. Ke-15 negara tersebut yakni Suriah, Kuba, Venezuela, Iran, Maroko, Palestina,
              Bangladesh, India, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Belarus, Namibia, Mesir, dan Filipina.

              Dalam pertemuan ini juga dibahas seputar konflik antara Palestina dan Israel. Pelanggaran berat
              dan berulang terhadap hukum internasional yang dilakukan oleh Israel melalui pendudukan dan



                                                           63
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69