Page 51 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 JUNI 2021
P. 51
INDONESIA AJAK NEGARA ILO PULIHKAN DAMPAK COVID-19 TERHADAP DUNIA
KERJA
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan menghadiri Pertemuan Tingkat
Menteri Tenaga Kerja (PTM) Anggota Gerakan Non-Blok (GNB) secara virtual yang dipimpin oleh
Menteri Tenaga Kerja dan Perlindungan Sosial Populasi Azerbaijan, Jumat (4/6/2021) malam.
PTM Tenaga Kerja GNB membahas beberapa isu ketenagakerjaan dan kebijakan sosial serta
bagaimana negara-negara menanggapi secara efektif tantangan dunia kerja yang terdampak
Covid-19.
Mewakili Menteri Ketenagakerjaan, Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi menegaskan, agar GNB
mendesak ILO untuk memperkuat dukungannya kepada negara-negara Anggota dalam
mewujudkan pemulihan dunia kerja yang terdampak Covid-19.
"GNB harus mendesak ILO memperkuat dukungan kepada anggota-anggotanya dalam
mewujudkan pemulihan dampak Covid-19 terhadap dunia kerja, khususnya dalam tiga isu
penting," ujar Anwar Sanusi yang disaksikan Tuan Rumah, Menteri Tenaga Kerja dan
Perlindungan Sosial Penduduk Republik Azerbaijan, Sahil Babayev, melalui Siaran Pers Biro
Humas Kemnaker pada Minggu (6/6/2021).
Dalam paparannya, Anwar Sanusi menyebut isu pertama yang harus menjadi perhatian ILO yakni
memastikan akses vaksinasi Covid-19 yang tepat waktu, terjangkau, dan adil untuk semua
negara. Menurutnya, Anggota GNB harus mendesak ILO untuk memperkuat keterlibatannya
dengan WHO untuk mewujudkan tujuan ini.
"ILO harus memprioritaskan vaksinasi Covid-19 bagi pekerja kesehatan dan pekerja garis depan
lainnya, serta pekerja kunci dan esensial, termasuk pelaut di semua negara yang terkena
dampak," kata Anwar Sanusi.
Kedua, memajukan ekonomi digital untuk menciptakan kesempatan kerja sebagai sarana
mengatasi ketimpangan antara negara berkembang dan negara maju.
"Karena itu, kami mendukung upaya GNB untuk mengatasi kesenjangan digital di antara
masyarakat di dalam negeri dan antar negara, serta untuk memobilisasi peningkatan kerja sama
pembangunan. Hal ini termasuk dukungan teknologi dan teknis untuk negara-negara
berkembang," ujar Anwar Sanusi.
Isu ketiga, lanjut Anwar Sanusi, yakni mengembangkan, menerapkan, dan mengadaptasi
rencana respon dan pemulihan nasional yang berpusat pada manusia, atas permintaan Negara
Anggota. Fokus dukungan khusus harus diberikan kepada negara-negara dengan kapasitas
terbatas untuk melaksanakan rencana tersebut.
"Dukungan sebagaimana dimaksud, para pekerja di wilayah Arab yang diduduki termasuk di
antara mereka yang paling rentan oleh dampak pandemi," kata Anwar Sanusi.
PTM GNB dihadiri lebih dari 120 Negara Anggota GNB, dan diwakili oleh 15 negara dalam sesi
General Debate. Ke-15 negara tersebut yakni Suriah, Kuba, Venezuela, Iran, Maroko, Palestina,
Bangladesh, India, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Belarus, Namibia, Mesir, dan Filipina.
Dalam pertemuan ini juga dibahas seputar konflik antara Palestina dan Israel. Pelanggaran berat
dan berulang terhadap hukum internasional yang dilakukan oleh Israel melalui pendudukan dan
agresi berkelanjutan di wilayah Palestina; secara nyata sangat berdampak pada kondisi sosial-
ekonomi, tenaga kerja, dan pekerjaan di Palestina.
50