Page 208 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 OKTOBER 2021
P. 208
KEMENAKER BANGUN EKOSISTEM SATU DATA KETENAGAKERJAAN DI PUSAT DAN
DAERAH
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker ) terus berupaya membangun ekosistem Satu Data
Ketenagakerjaan (SDK) di pusat dan daerah sebagai implementasi dari Peraturan Presiden
Nomor 39 Tahun 2019 Tentang Satu Data Indonesia dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
Nomor 15 Tahun 2020 tentang SDK.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan, Bambang
Satrio Lelono, saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Penyelenggaraan Satu Data
Ketenagakerjaan di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/10/2021).
Bambang mengatakan, kebijakan SDK perlu diterapkan karena kompleksitas urusan di bidang
ketenagakerjaan yang menuntut akurasi pengambilan keputusan dan kebijakan dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi di bidang ketenagakerjaan yang semuanya
membutuhkan data yang terintegrasi dan berkualitas.
Menurut Bambang, untuk menghasilkan data ketenagakerjaan yang berkualitas dibutuhkan
strategi dalam mengimplementasikan kebijakan SDK melalui penguatan Tata Kelola Data
Ketenagakerjaan.
"Bu Menteri Ida Fauziyah dalam berbagai kesempatan menyatakan pentingnya koordinasi
antarinstansi di pusat dan daerah untuk mendukung reformasi tata kelola data ketenagakerjaan
melalui kebijakan SDK dalam menentukan keberhasilan pembangunan ketenagakerjaan," ucap
Bambang.
Adapun strategi implementasi SDK yang perlu dilakukan, antara lain menetapkan kepastian tugas
dan peran masing - masing komponen penyelenggara SDK, kejelasan alur data agar data dapat
dimanfaatkan antar instansi pemerintah terkait, penguatan koordinasi dan konsolidasi dengan
K/L/D terkait, penyelenggaraan Forum SDK, dan penyusunan Grand Design SDK.
"Strategi lainnya, yaitu penguatan SDM dan pemanfaatan teknologi yang mendukung ekosistem
SDK," ucapnya.
Ia menyatakan, agar SDK dapat terimplementasi dengan baik, pihaknya sudah melakukan
langkah-langkah strategis sejak tahun 2020, mulai dari penyiapan regulasi Permenaker 15/2020
yang disertai dengan peluncuran Satu Data Ketenagakerjaan oleh Menteri Ketenagakerjaan pada
5 November 2020.
Adapun untuk tahun ini, lanjutnya, pihaknya sudah melaksanakan berbagai persiapan
implementasi, mulai dari melakukan asesmen tata kelola data ketenagakerjaan, penyusunan
daftar data, standar data, metadata, kolaborasi SPBE dengan SDK, pembangunan Portal SDK,
peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan, dan Konsolidasi Nasional SDK.
Namun, sambungnya, masih terdapat pekerjaan rumah yang perlu dilakukan pada tahun ini,
yaitu penetapan kode referensi dan data induk bidang ketenagakerjaan, penetapan data prioritas
bidang ketenagakerjaan, dan penyusunan Grand Design SDK. Selanjutnya, tahap terakhir, yaitu
implementasi Satu Data Ketenagakerjaan akan dimulai pada tahun 2022.
"Semua upaya dilakukan secara maksimal agar kebijakan SDK dapat terimplementasi dengan
baik dan dapat memberikan acuan pelaksanaan maupun pedoman bagi instansi pusat dan
daerah, dalam rangka mewujudkan ketersediaan Data Ketenagakerjaan yang berkualitas, mudah
diakses dan dibagipakaikan antarinstansi pusat dan daerah, mendorong keterbukaan dan
transparansi data guna mendukung kebijakan Pemerintah di sektor ketenagakerjaan,"
terangnya.
207