Page 60 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2020
P. 60
GUBERNUR DIY TETAPKAN UMK 2021 NAIK RATA-RATA 3,24 PERSEN
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menetapkan upah
minimum kabupaten/kota (UMK) naik rata-rata 3,24 persen. Kenaikan UMK 2021 ini diatur dalam
Surat Keputusan Gubernur Nomor 340/KEP/2020 tentang penetapan besaran UMK
kabupaten/kota Tahun 2021.
"Kabupaten/kota sifatnya hanya menyampaikan rekomendasi, selanjutnya hari ini 18 November
2020 telah ditetapkan dengan SK Gubernur," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta
Baskara Aji seusai Rapat koordinasi penetapan UMK 2021 di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta,
Rabu (18/11).
Jumlah UMK 2021 di Kota Yogyakarta mengalami kenaikan 3,27 persen atau sebesar Rp 65.531
dari UMK 2020 menjadi Rp 2.069.530, diikuti Kabupaten Sleman naik 3,11 persen atau Rp 57.500
menjadi Rp 1.903.500.
Berikutnya, Kabupaten Bantul naik 2,90 persen atau Rp 51.960 menjadi Rp 1.842.460,
Kabupaten Kulon Progo naik 3,11 persen atau Rp 54.500 menjadi Rp 1.805.000, dan Kabupaten
Gunung Kidul naik 3,81 persen atau Rp 65.000 menjadi Rp 1.770.000.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY Aria Nugrahadi mengatakan
penetapan UMK tersebut sesuai dengan rekomendasi bupati/wali kota atas dasar saran dari
pengusaha, serikat buruh, bersama pemerintah yang tergabung dalam dewan pengupahan di
kabupaten/kota.
"Ini sudah ditetapkan dan tinggal diberlakukan mulai 1 Januari 2021," kata Aria.
Aria mengatakan persentase kenaikan UMK 2021 di Kabupaten Gunung Kidul menjadi yang
paling tinggi di DIY meski besaran nilainya tetap yang terendah. Ini menyesuaikan dengan upah
minimum provinsi (UMP) DIY yang mengalami kenaikan 3,54 persen atau sebesar Rp 1.765.000.
"Menurut regulasi kan UMK harus lebih tinggi dari UMP. Nah, UMK Gunung Kidul itu kan pada
tahun ini yang paling rendah, sehingga agar melebihi UMP, maka persentase kenaikannya lebih
tinggi," kata Aria.
59