Page 62 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2020
P. 62

Permintaan  tersebut disampaikan  melalui  petitum  yang dibacakan  dalam  sidang perkara  No.
              87/PUU-XVIII/2020 dengan agenda perbaikan permohonan yang digelar di Gedung MK, Jakarta
              Pusat, Rabu (18/11).

              "Sebelum  menjatuhkan  putusan  hakim,  pemohon  meminta  mahkamah  untuk  menyatakan
              menunda pelaksanaan berlakunya Pasal 81 UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja hingga
              adanya putusan akhir MK terhadap pokok permohonan," ujar penggugat Muhammad Hafidz,
              dikutip dari akun Youtube Mahkamah Konstitusi RI.

              Pihaknya  menyadari  pengujian  terhadap  omnibus  law  itu  akan  memakan  waktu  yang  tidak
              sebentar. Sedangkan pelaksanaan UU Cipta Kerja tidak dapat ditunda tanpa intervensi MK.

              Pria  yang  menjabat  sekretaris  umum  Federasi  Serikat  Pekerja  Singaperbangsa  (FSPS)  itu
              meminta majelis hakim mempertimbangkan eskalasi massa penolakan klaster ketenagakerjaan
              pada omnibus law tersebut yang terus bertambah melalui demonstrasi maupun di jalur hukum.

              "Mohon juga Mahkamah mempertimbangkan semakin bertambahnya beberapa pihak yang juga
              turut menguji klaster ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja," tambahnya.

              Setelah perbaikan permohonan dibacakan, Ketua Majelis Hakim Panel Arief Hidayat menyatakan
              menerima  permohonan  tersebut.  Keputusan  tindak  lanjut,  katanya,  akan  disampaikan  dalam
              waktu dekat.

              "Tapi perlu saya sampaikan memang ini kalau sudah pilkada jadi diselenggarakan, maka bulan
              Desember itu kita sudah siap-siap menangani penyelesaian sengketa Pilkada," katanya.

              "Tapi  ini  segera,  setelah  ada  rapat  ini  ada  kesempatan  pertama  akan  kita  laporkan  gimana
              selanjutnya perkara yang diajukan teman-teman," tambahnya.

              Hafidz bersama Ketua UMUM FSPS Deni Sunarya mengajukan pengujian materiil terhadap Pasal
              81 angka 15, angka 19, angka 25, angka 29 dan angka 44 UU Nomor 11 Tahun 2020.

              Ini  merupakan  sidang  kedua  yang  digelar  dalam  perkara  tersebut.  Jika  dikabulkan,  baru
              pengujian materiil bisa dilanjutkan di meja sidang.

              Juga ada beberapa perkara yang menggugat UU Cipta Kerja yang saat ini tengah berjalan di MK.
              Di antaranya termasuk uji formil pada perkara nomor 91/PUU-XVIII/2020.
              Pengajuan uji formil dan materiil ini dilakukan seiring penolakan terhadap UU Cipta Kerja masih
              terus bergejolak.

              Terakhir, buruh, mahasiswa dan pelajar turun ke jalan pada Selasa (17/11) lalu masih dengan
              tuntutan  penerbitan  Peraturan  Pemerintah  Pengganti  Undang-Undang  (Perppu)  untuk
              menggagalkan UU tersebut.

              (fey/pmg) window.
















                                                           61
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67