Page 91 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2020
P. 91
"Kita rekomendasikan naik 3,27 persen, meskipun semalam deadlock. Hari ini suratnya sudah
dikirim ke Gubernur (Jabar Ridwan Kamil)," kata Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna saat ditemui,
Rabu (18/11/2020).
Keputusan yang akhirnya dibuat Ajay sempat menemui jalan terjal. Sebab pada sidang pleno
yang dilakukan Dewan Pengupahan Kota Cimahi, Selasa (17/11/2020) tidak menemukan
kesepakatan alias deadlock. Buruh dan pengusaha saling ngotot dengan keinginan masing-
masing.
Hasil pleno tersebut akhirnya disampaikan kepada Wali Kota Cimahi untuk dibuat keputusan
akhir usulan upah tahun 2021. Akhirnya Ajay membuat keputusan yang berbeda dengan yang
dibuat Menteri Ketenagakerjaan dan Gubenur Jawa Barat.
Surat Edaran keduanya menyatakan upah tahun 2021 tetap sama seperti tahun 2020.
Pertimbangannya karena ekonomi yang terganggu akibat pandemi COVID-19.
"Kemarin kan deadlock, kita bahas diskusi sampai malam sampai akhirnya diputuskan usulan
UMK tahun 2021 naik sesuai keinginan buruh," ujarnya.
Ia menjelaskan, pertimbangan usulan kenaikan upah tahun 2021 berdasarkan laju inflasi dan
laju pertumbuhan ekonomi. Ajay meminta semua pihak khususnya pengusaha dan pekerja
menghargai keputusan yang sudah dibuat ini.
"Kan buruh awalnya minta naik 8 persen. Melihat kondisi seperti ini pandemi COVID-19 mungkin
agak berat, harus mengerti satu sama lain," tuturnya.
Meski usulan sudah naik, para buruh masih harap cemas. Sebab keputusan akhir penentuan
UMK tahun 2021 tetap berada di tangan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Pihaknya hanya
merekomendasikan berdasarkan kondisi dan aturan yang ada.
"Keputusannya tetap di gubernur. Mudah-mudahan keputusannya tidak menggangu stabilitas,
kemudian ekonomi juga cepat pulih," ujarnya.
90