Page 144 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2020
P. 144

KEMNAKER TANGGULANGI DAMPAK PANDEMI COVID-19

              Dalam  masa  pandemi  ini,  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  terus  berupaya  keras
              menanggulangi  dampak  Covid-19  yang  memengaruhi  sektor  ketenagakerjaan.  Di  antaranya,
              melalui  program  padat  karya  produktif  dan  infrastruktur,  inkubasi  bisnis,  serta  tenaga  kerja
              mandiri.

              PADA 23 April 2020, Kementerian Ketenagakerjaan membuat program padat karya produktif
              dengan melakukan penyemprotan disinfektan yang melibatkan pekerja ter-PHK dan dirumahkan
              di Kampung Tengah, Kramat Jati, lakarta Timur

              "Program padat karya infrastruktur merupakan program reguler Kemnaker. Namun di tengah
              pandemi Covid-19, program ini diarahkan untuk membantu pekerja yang terdampak pandemi
              Covid-19," ujar Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.

              Penyemprotan  disinfektan  itu  merupakan  bagian  dari  program  padat  karya  infrastruktur
              kebersihan lingkungan. Selain penyemprotan disinfektan, Menaker Ida juga membagikan masker
              dan hand sanitizer kepada masyarakat di belakang Pasar Induk Kramat Jati.

              Pada 19 Juli 2020, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah secara resmi membuka Pembekalan
              Kewirausahaan (Inkubasi Bisnis in Wall) di Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan
              Kesempatan  Kerja  (BBPPK  dan  PKK)  Lembang,  Bandung  Barat.  Kegiatan  pembekalan
              kewirausahaan inkubasi bisnis itu diselenggarakan selama lima hari, yakni 19-24 Juli 2020.

              Acara itu diikuti 200 peserta yang berasal dari Provinsi Banten 19 orang, DKI Jakarta 31 orang,
              Jawa Barat 39 orang, Daerah Istimewa Jogjakarta 10 orang, Jawa Tengah 51 orang, dan Jawa
              Timur 50 orang.

              "Inkubasi bisnis ini merupakan tahapan memberdayakan wirausaha maupun calon wirausaha
              potensial melalui kegiatan bimbingan dalam jangka waktu tertentu dengan pendampingan usaha
              berbasis pemanfaatan sumber daya lokal yang kreatif dan inovatif," kata Menaker Ida.

              Menaker  Ida  mengemukakan,  kewirausahaan  menjadi  salah  satu  fokus  Kementerian
              Ketenagakerjaan  karena  UMKM  menjadi  penyerap  tenaga  kerja terbesar,  yakni  lebih  dari  70
              persen.  "UMKM  ini  sangat  strategis  untuk  mengatasi  pengangguran  di  Indonesia.  UMKM
              memberikan kontribusi besar dalam menyerap tenaga kerja," sambungnya.

              Pada  13  Agustus  2020, Kementerian  Ketenagakerjaan  memberikan  bantuan  program  tenaga
              kerja mandiri di Purwakarta, Jawa Barat Pada kesempatan tersebut, Menaker Ida memberikan
              168  paket  bantuan  kepada  tenaga  kerja  yang  terdampak  Covid-19.  Separo  paket  bantuan
              tersebut diserahkan kepada tenaga kerja perempuan.

              "Kenapa  pilih  perempuan?  Karena  perempuan  paling  banyak  terkena  dampaknya.  Jadi,  atas
              semangat itu, negara perlu hadir memberikan stimulan kepada teman-teman yang mau survive
              dan  mandiri  di  masa  yang  sangat  sulit  ini,"  kata  Menaker  Ida  yang  didampingi  Plt  Sekjen
              Kemnaker Budi Hartawan dan Kepala Biro Humas R. Soes Hindharno.

              Menaker  Ida  menambahkan,  kegiatan  pemberdayaan  wirausaha  baru  TKM  bertujuan  untuk
              merangsang  industri  kecil,  khususnya  yang  digerakkan  pekerja  perempuan  dengan
              meningkatkan kreativitasnya.

              Pada  10  November  2020,  Kementerian  Ketenagakerjaan  memberikan  bantuan  program
              penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja melalui peningkatan kewirausahaan, padat karya
              infrastruktur, dan padat karya produktif. Kegiatan dimulai dengan melakukan penandatanganan
              program tersebut di Hotel Harris, Solo. Kegiatan itu dilakukan untuk penanganan dampak Covid-
              19 di bidang ketenagakerjaan.

                                                           143
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149