Page 21 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 SEPTEMBER 2020
P. 21
"Ditutup karena ada karyawan yang konfirmasi positif dan melanggar protokol kesehatan," ujar
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Andri Yan-svah dalam keterangannya,
Sabtu (19/9).
Dari 37 perusahaan tersebut, kata Andri, terdapat 20 perusahaan ditutup karena melanggar
protokol kesehatan dengan perincian delapan perusahaan di Jakarta Pusat, tiga perusahaan di
Jakarta Barat, tiga perusahaan Jakarta Timur dan enam perusahaan di Jakarta Selatan.
"Umumnya pelanggaran soal kapasitas yang masuk kerja, pelanggaran kapasitas 25% untuk
perusahaan non-
esensial dan kapasitas 50%," ungkap dia.
Sementara 17 perusahaan lainnya ditutup karena ditemukan adanya karyawan atau pegawai
yang positif Covid-19. Ke-17 perusahaan ini tersebar, antara lain enam perusahaan di Jakarta
Barat, empat perusahaan di Jakarta Selatan, tiga perusahaan di Jakarta Timur, tiga perusahaan
di Jakarta Utara dan satu perusahaan di Jakarta Pusat. "Sampai hari ini belum ada perusahaan
yang dikenakan sanksi denda," tandas dia.
Dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan oleh perusahaan, kata
Andri, pihaknya menggunakan 2 metode yakni menindaklanjuti laporan masyarakat atas dugaan
pelanggaran oleh perusahaan dan melakukan pengawasan terjadwal langsung dari Dis-
nakertrans DKI.
Laporan masyarakat, kata Andri, bisa dilakukan oleh karyawan atau pegawai perusahaan dan
Pemprov DKI menjamin kerahasiaan identi-
tas dari karyawan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kata dia, mengharapkan adanya penguatan pengawas internal
di setiap perkantoran, baik perkantoran pemerintah maupun perkan-taran swasta.
Disnakertrans DKI, kata Andri telah telah meneijunkan 25 tim yang bertugas mengawasi
perusahaan dan perkantoran yang ada di Jakarta. Setiap hari, masing-masing tim mengawasi 3
sampai 4 perusahaan. Jika semua turun perusahaan yang bisa diawasi setiap hari di Jakarta
sekitar 100 perusahaan.
Jumlah tim ini, tidak sebanding dengan jumlah perusahaan yang ada di Jakarta sebanyak 79.959
perusahaan berdasarkan data wajib lapor secara online per 17 September 2020 dengan jumlah
pekerja sebanyak 2.182.473 orang.
"Makanya kita fokus pada perusahaan yang besar dan yang berada di lokasi utama sehingga
bisa menimbulkan efek jera terhadap perusahaan yang lain," pungkas Andri. (bl)
20