Page 243 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 SEPTEMBER 2020
P. 243
diserahkan oleh pihak BPJAMSOSTEK kepada Kemnaker pada hari Rabu, (16/9), dengan jumlah
data sebanyak 2,8 juta nomor rekening peserta.
DATA CALON PENERIMA BSU GELOMBANG IV DISERAHKAN BPJAMSOSTEK
Jakarta Sesuai komitmen bersama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tentang
penyerahan bertahap data penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU), BPJAMSOSTEK, sapaan akrab
BPJS Ketenagakerjaan, menyerahkan data calon penerima BSU gelombang IV. Data tersebut
diserahkan oleh pihak BPJAMSOSTEK kepada Kemnaker pada hari Rabu, (16/9), dengan jumlah
data sebanyak 2,8 juta nomor rekening peserta.
"Jadi total nomor rekening yang telah kami serahkan ke Kemnaker hingga saat ini sebanyak 11,8
juta data nomor rekening peserta" ungkap Agus Susanto, Direktur Utama BPJAMSOSTEK pada
acara dialog Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang membahas tentang Bantuan Subsidi Upah dan
Prakerja.
Penyerahan data secara berkala ini ditargetkan rampung pada akhir bulan September 2020."Hal
ini dilakukan untuk mempermudah proses pengecekan dengan mempertimbangkan prinsip
kehati-hatian dalam pelaksanaan program BSU," tegasnya.
Dirinya menyatakan pihak BPJAMSOSTEK telah mengumpulkan 14,7 juta nomor rekening sejak
pertengahan bulan Agustus 2020.
"Kemarin (15/09) merupakan hari terakhir penyampaian data nomor rekening calon penerima
BSU oleh perusahaan atau pemberi kerja, namun untuk nomor rekening yang telah disampaikan
dan kami kembalikan karena perlu dikonfirmasi, kami masih menunggu hasil konfirmasi ulang
tersebut sampai akhir bulan September", tambah Agus.
Agus menjelaskan bahwa setiap data nomor rekening yang diserahkan telah melalui tahapan
validasi berlapis, untuk memastikan penerima BSU ini tepat sasaran. Data yang belum lolos
validasi karena ketidaksesuaian data dengan Bank atau sistem internal BPJAMSOSTEK, akan
dikembalikan kepada pemberi kerja atau perusahaan untuk dilakukan konfirmasi ulang.
"Sekitar 1,2 juta data masih dalam proses validasi perbankan dan konfirmasi ulang kepada
pemberi kerja. Data yang dikonfirmasi ulang seperti nomor rekening yang tidak aktif karena
ditutup, dibekukan, nama tidak sesuai nomor rekening, data nomor rekening tidak sesuai catatan
kepesertaan BPJAMSOSTEK atau kepesertaannya lebih dari satu, telah kita kembalikan kepada
pemberi kerja. Kami harap perusahaan berusaha secepat mungkin untuk menyampaikan data
konfirmasi tersebut", ujar Agus.
Agus juga menambahkan terdapat 1,7 juta data peserta yang tidak memenuhi kriteria yang
tertuang dalam Permenaker 14 Tahun 2020, sehingga dipastikan tidak berhak menerima BSU.
Agus mengingatkan, BPJAMSOSTEK juga telah mengirimkan sekitar 398 ribu SMS bagi pekerja
yang sudah mencairkan Jaminan Hari Tua (JHT), namun masih berstatus peserta aktif pada
bulan Juni 2020. SMS tersebut berisi tautan unik yang hanya bisa diakses oleh penerima untuk
pengkinian data secara mandiri, termasuk konfirmasi nomor rekening.
"Saat ini peserta yang telah melakukan konfirmasi mandiri sebanyak 145 ribu orang. Kami masih
menunggu sampai akhir September. Ingat, yang bisa melakukan pengkinian mandiri hanya
peserta yang mendapatkan SMS tersebut," terang Agus.
Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker, Haiyani Rumondang yang juga hadir sebagai narasumber
dalam kegiatan yang sama menyatakan, hingga hari ini dari 2,5 juta data pekerja yang
242