Page 73 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 SEPTEMBER 2020
P. 73
Hal tersebut terlihat dari banyaknya calon penerima bantuan langsung tunai (BLT) Rp600.000
yang mengaku belum mendapat transferan dana hingga kini.
Selain dana yang belum tersalurkan secara keseluruhan, baru-baru ini juga pihak BPJS
Ketenagakerjaan mengatakan telah mencoret sekitar 1,7 juta calon penerima bantuan langsung
tunai (BLT) Rp600.000.
Pencoretan tersebut menurut pihak BPJS Ketenagakerjaan karena calon penerima bantuan
langsung tunai (BLT) Rp600.000 tersebut tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 14 Tahun 2020.
Menurut pihak BPJS Ketenagakerjaan rata-rata dari 1,7 juta pekerja yang dicoret dari daftar
tersebut karena memiliki penghasilan atau gaji sebesar Rp5 juta.
Padahal dalam syarat yang sudah diatur dalam Permenaker, pemerintah mensyaratkan calon
penerima bantuan langsung tunai ini memiliki penghasilan dari suatu perusahaan di bawah Rp5
juta.
Adapun jika pekerja merasa berhak dana bantuan langsung tunai (BLT), namun tidak menerima
transfer dana bisa langsung melaporkan ke BPJS Ketenagakerjaan .
Hal itu karena BPJS Ketenagakerjaan adalah pemilik data pertama calon penerima bantuan
langsung tunai (BLT) Rp600.000.
Oleh karena itu, para pekerja bisa melapor ke BPJS Ketenagakerjaan dan menyampaikan
informasi mengenai perusahaan, nomor kartu kepesertaannya, dan lain sebagainya.
Selain datang ke BPJS, para calon penerima bantuan langsung tunai (BLT) juga bisa
menyampaikan aduannya ke Kemnaker melalui website dengan alamat
https://sipp.bpjsketenagakerjaan.go.id .***(Andriana/MantraSukabumi.com).
72