Page 75 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 SEPTEMBER 2020
P. 75

Namun,  upaya  pencegahan  yang  dilakukan  tetap  belum  bisa  mencegah  munculnya  klaster-
              klaster  penyebaran  baru  sehingga  mengganggu  dunia  usaha  dan  ekonomi  Indonesia.
              Menghadapi  situasi  ini,  ada  tiga  hal  yang  perlu  menjadi  perhatian  dalam  mengantisipasi
              perlindungan  terhadap  usaha  dan  membantu  pemulihan  keadaan  ekonomi  Indonesia.  Yang
              pertama adalah penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di dunia usaha khususnya
              industri padat karya.

              Kedua,  menciptakan  program-program  padat  karya  yang  melibatkan  usaha  mikro,  kecil  dan
              menengah (UMKM) sehingga menciptakan lapangan pekerjaan. Ketiga, menciptakan kebijakan-
              kebijakan yang mendukung kedua program di atas sehingga dapat dijalankan secara maksimal.
              Kasus terpaparnya ratusan karyawan di sebuah pabrik elektronik di Bekasi beberapa waktu lalu,
              adalah  salah  satu  contoh  pentingnya  peran  pengusaha  dalam  menjalankan  pedoman  K3.
              Pedoman K3 yang dirumuskan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 perlu disosialisasikan,
              dilatih dan dilaksanakan. Dengan demikian dapat terwujud suatu dunia industri yang produktif
              serta aman dari penyebaran Covid-19.

              Dikutip dari Kompas.com, pemerintah melalui Menteri Ketenagakerjaan, beberapa waktu lalu
              telah  mengimbau  agar  setiap  perusahaan  menyiapkan  satuan  tugas  yang  secara  khusus
              mengawasi  pelaksanaan  K3  di  tempat  kerja  mereka  dan  mendorong  para  pengusaha  untuk
              menerapkan  Gerakan  Pekerja  Sehat  di  lingkungan  pekerjaan.  Gerakan  Pekerja  Sehat  adalah
              perluasan  dari  Gerakan  Masyarakat  Hidup  Sehat  (Germas)  di  sektor  ketenagakerjaan.  Di
              Indonesia, penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja diatur dalam Undang-Undang 1/1970
              tentang  Keselamatan  Kerja  ,  Undang-Undang  23/1992  tentang  Kesehatan,  Undang-Undang
              13/2003 tentang Ketenagakerjaan, Peraturan Pemerintah 50/2012 tentang Sistem Manajemen
              Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

              Sebagai  penjabaran  dan  kelengkapan  dari  Undang-Undang  tersebut,  pemerintah  juga
              mengeluarkan  Peraturan  Pemerintah  (PP)  dan  Keputusan  Presiden  (Keppres)  terkait
              penyelenggaraan  K3.  Pelanggaran  terhadap  UU  Keselamatan  dan  Kesehatan  Kerja  akan
              mendapat ancaman pidana kurungan paling lama 1 tahun atau pidana denda paling banyak Rp
              15 juta. Agar pelaksanaan K3 dapat dilaksanakan dengan maksimal, petugas yang mengawasi
              pelaksanaan  K3  perlu  diberikan  pelatihan  khusus.  Kementerian  Ketenagakerjaan  melalui
              Direktorat  Jenderal  Pembinaan  Pengawasan  Ketenagakerjaan  dan  K3  telah  melakukan
              bimbingan teknis dan webinar untuk masyarakat industri dan stakeholder lainnya dengan topik
              yang berkaitan dengan Covid-19.

              Beberapa hal prinsip dalam pencegahan Covid-19 diantaranya mencegah penularan Covid-19 di
              tempat  kerja,  peran  pelayanan  Kesehatan  kerja  dimasa  pandemi,  nutrisi  dan  gizi  yang
              dibutuhkan untuk tenaga kerja agar dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu bagaimana
              cara menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan benar sesuai dengan kondisi pandemik saat
              ini. Kementerian Ketenagakerjaan saat ini juga mempunyai program untuk mencegah penularan
              Covid-19  yaitu  melalui  Rapid  Test  untuk  sektor  pariwisata  agar  sektor  tersebut  cepat  pulih
              kembali dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di daerah pariwisata.

              Sebanyak  500  tenaga  kerja  yang  bekerja  di  sejumlah  industri  dalam  sektor  pariwisata  telah
              melakukan Rapid Test di daerah Bali. Selanjutnya program ini dilanjutkan pada daerah destinasi
              pariwisata lainnya yaitu Provinsi Bangka Belitung, Magelang (Borobudur), Medan, Jawa Timur,
              dan NTT. Program Rapid Test yang diselenggarakan di berbagai provinsi ini bertujuan untuk
              memastikan  Kesehatan  para  pekerja  khususnya  pekerja  dalam  sektor  pariwisata  yang  akan
              memulai adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19.

              Selain  memaksimalkan  pelaksanaan  K3  untuk  perlindungan  usaha,  pemerintah  dibantu  oleh
              pengusaha juga perlu menciptakan program-program padat karya sehingga sesuai fokus dari
              Komite  Penanganan  Covid-19  dan  Pemulihan  Ekonomi  Nasional  (PEN)  yang  dipimpin  oleh
              Menteri BUMN. Menurut Kontan.com, stimulus kepada UMKM produktif sebesar Rp 28,8 triliun
                                                           74
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80