Page 79 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 SEPTEMBER 2020
P. 79
penuh. Ada pasien Covid-19 yang ditempatkan ditenda. Kemudian yang di Instalasi Gawat
Darurat (IGD) belum masuk ruangan rawat. Menurutnya, penyebaran Co-rona sudah
mengkhawatirkan. Sudah banyak kawannya yang positif. Banyak yang sudah meninggal. Tak
sedikit pula yang tengah isolasi.
Bahkan, ada tiga orang dalam satu keluarga terdiri dari anak, ibu dan bapak, yang dalam jangka
waktu tiga jam meninggal dunia akibat Covid-19. Yang mengurus ketiga orang itu salah satu
anak yang masih berstatus mahasiswi. Satu anak lainnya sedang dirawat di rumah sakit darurat
Covid-19 di Wisma Atlet.
"Bayangkan, dalam satu hari, tiga jam, merenggut tiga nyawa dalam satu keluarga. Jadi, ini
sudah sangat serius," tegasnya.
PSBB ketat ini, lanjutnya, untuk kepentingan seluruh warga. Patuhi protokol kesehatan. Semua
harus saling jaga. Supaya yang datang ke rumah sakit semakin berkurang.
Sasar Perkampungan Padat
Operasi Yustisi digelar di delapan titik yakni di Pasar Jumat perbatasan Tangerang, Jalan Perintis
Kemerdekaan Perbatasan Bekasi, Kalimalang, Kalideres, Tugu Tani. Asia Afrika, Bundaran Hotel
Indonesia (III) dan Semanggi.
Selain di delapan titik itu, Operasi Yustisi juga digelar secara mobile dengan patroli. Diterjunkan
6.800 personel gabungan. Rinciannya, 3.000 anggota Polri, 3.000 personel TNI, 700 dari
pemerintah daerah, 50 dari kejaksaan dan 50 dari pengadilan. Pantuan Rakyat Merdeka, selama
PSBB kali ini, tersebar petugas gabungan di berbagai ruas jalan.
Misalnya, di wilayah perkampungan di Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Petugas
gabungan keliling di seluruh kelurahan Mampang Prapatan sepanjang hari. Saat malam, tim
gabungan muter-muter mengecek restoran atau rumah makan dan kafe. Bagi yang melayani
makan di tempat, diberikan sanksi. Kalau melanggar kedua kalinya maka diberi sanksi progresif.
"Selama empat hari, jumlah pelanggar yang ditindak 100 orang lebih. Pelanggaran terbanyak
adalah tidak memakai masker dan tidak menggunakan masker dengan benar," kata Kapolsek
Mampang Prapatan Kompol Sujarwo. Hal serupa terjadi di sejumlah perkampungan padat di
Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Misalnya.dijalan Bojong Raya, Rawa Buaya. Pada Jumat
(18/9), sebanyak 24 warga terjaring razia dan diberi sanksi sosial maupun teguran karena tidak
memakai masker. Namun, tak ada yang diberi sanksi denda.
Sedangkan di Johar Baru, Jakarta Pusat, petugas gabungan berkeliling di RW 05 Jalan Baladewa.
Di sini, ada 17 warga yang kena sanksi sosial karena tak pakai masker.
Uniknya, selain kena sanksi membersihkan fasilitas umum, warga beragama Islam yang
melanggar diminta baca Surat Al Fatihah.
"Kami minta pelanggar yang beragama Islam membaca surat Al Fatihah, biar tobat. Juga baca
Pancasila disaksikan warga lain," Kapolsek Johar Baru Kompol Supriadi.
23 Perusahaan Ditutup
Tidak hanya warga yang dapat sanksi, sejumlah perusahaan atau perkantoran di Jakarta juga
masih saja membandel. Sudah 23 perusahaan ditutup akibat melanggar protokol kesehatan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan,
sejak pengetatan kembali PSBB, Senin (14/9), pihaknya sudah melakukan sidak ke 237
perusahaan.
78