Page 125 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 SEPTEMBER 2020
P. 125

"Dimana serapannya mencapai 97 persen dari total angkatan kerja yang ada. Artinya begitu
              banyak tenaga kerja yang dihasilkan dibandingkan usaha besar," imbuh dia.
              Untuk itu, dia mendorong Pemerintah bersama stakeholder terkait lebih peka dalam menyikapi
              kondisi sulit yang dialami oleh pelaku UMKM. Yakni dengan mengecualikan ketentuan aturan
              UMR yang menyasar sektor usaha tersebut.

              Selain  itu,  diharapkan  cakupan  jaring  pengaman  sosial  bagi  pelaku  UMKM  yang  terdampak
              pandemi Covid-19 juga diperluas. Imbasnya kelangsungan usaha UMKM dapat terjaga dengan
              baik disituasi yang tidak pasti ini.

              "Apalagi  spirit  dari  RUU  Cipta  Kerja  ialah  penyerapan  tenaga  kerja  yang  tinggi  dan
              pengembangan  UMKM  dalam  negeri.  Maka  RUU  ini  perlu  memandang  tentang  bagaimana
              caranya terhadap pemberdayaan UMKM," tegasnya.

              Kepala Lembaga Demografi Universitas Indonesia Turro S Wongkeran mengatakan RUU Cipta
              Kerja  dapat  menyelesaikan  permasalahan  terkait  lonjakan  pengangguran.  Sebab  RUU
              kontroversial  ini  diyakini  mempunyai  kemampuan  hebat  untuk  menciptakan  lapangan  kerja
              dalam skala besar sebagai solusi menekan angka pengangguran.

              Dia mencatat pada Februari 2020, total jumlah angkatan pekerja di Indonesia mencapai 138 juta
              jiwa. Sementara jumlah pekerja yang berhasil terserap mencapai 132 juta jiwa. Alhasil jumlah
              pengangguran mencapai 6 juta jiwa.

              Kemudian,  diperparah  dengan  adanya  pandemi  Covid-19  yang  memukul  hebat  dunia  usaha
              dalam negeri. Sehingga Kementerian Ketenagakerjaan memproyeksikan angka pengangguran
              baru mencapai 3,6 juta jiwa.


              "RUU  Cipta  Kerja  bertujuan  mengatasi  permasalahan  kependudukan  kita.  Yang  kemudian
              semakin  diperparah  oleh  pandemi  Covid-19.  Sehingga  ini  akan  menjadi  solusi  baik,  karena
              berfokus pada penciptaan lapangan kerja untuk menyerap jumlah pekerja yang tinggi," ujar dia
              dalam  webinar  bertajuk  'Kebijakan  RUU  Cipta  Kerja  Dalam  Perspektif  Teori  Ekonomi',  Jumat
              (11/9/2020).

              Tak hanya itu, Turro juga menyebut RUU Cipta Kerja dapat menjadi solusi mengantisipasi bonus
              demografi  yang  di  alami  Indonesia  pada  tahun  2020  sampai  2030  nanti.  Mengingat  bonus
              demografi ini bisa menjadi peluang atau ancaman.

              "67 persen penduduk kita berada di usia produktif. Sehingga melalui RUU Cipta Kerja penduduk
              usia produktif ini harus terserap lapangan pekerjaan. Kalau tidak ini ini akna menjadi bencana
              demografi," tegasnya.

              Oleh karena itu, dia meminta Pemerintah untuk merangkul seluruh pihak terkait agar mau duduk
              bersama dan lebih detail dalam mensosialisasikan RUU Cipta Kerja. Imbasnya polemik penolakan
              akan pengesahan RUU anyar ini diharapkan dapat diminimalisir  "Karena kondisi Kependudukan
              seyogyanya, memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi. Terlebih periode tersebut jumlah
              dan proporsi penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan periode lainnya," tukasnya.













                                                           124
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130