Page 149 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 SEPTEMBER 2020
P. 149

neutral - Andri Yansyah (Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Nakertransgi)
              DKI Jakarta) Selama itu tidak ada perlawanan, semua berjalan kondusif, cukup anggota kami
              saja yang melakukan itu



              Ringkasan

              Pemerintah  Provinsi  DKI  Jakarta  tetap  mengizinkan  perkantoran  atau  perusahaan  untuk
              beroperasi selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid 2 atau PSBB ketat. Namun,
              dengan  ketentuan  hanya  25  persen  karyawan  yang  diperbolehkan  kerja  dari  kantor  bagi
              perusahaan  non-esensial.  Regulasi  ini  juga  tercantum  dalam  Peraturan  Gubernur  Nomor  88
              tahun 2020 terkait perubahan Pergub Nomor 33 tahun 2020 tentang Pelaksanaan PSBB dalam
              Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta.



              BERBAGAI CARA PEMPROV AWASI PERUSAHAAN AGAR TERAPKAN 25 PERSEN
              BEKERJA DARI KANTOR...

              JAKARTA, -  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap mengizinkan perkantoran atau perusahaan
              untuk beroperasi selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid 2 atau PSBB ketat.

              Namun, dengan ketentuan hanya 25 persen karyawan yang diperbolehkan kerja dari kantor bagi
              perusahaan non-esensial.

              Regulasi ini juga tercantum dalam Peraturan Gubernur Nomor 88 tahun 2020 terkait perubahan
              Pergub Nomor 33 tahun 2020 tentang Pelaksanaan PSBB dalam Penanganan Covid-19 di DKI
              Jakarta.

              Lalu  bagaimana  caranya  Pemprov  DKI  mengontrol  perusahaan  agar  mematuhi  aturan  itu?
              Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta Andri Yansyah
              mengungkapkan, langkah untuk bisa mengawasi 25 persen pegawai yang bekerja dari kantor
              ini, adalah dengan menyusun jadwal pemeriksaan ke kantor atau perusahaan.

              "Kita juga melakukan pemeriksaan atau pengawasan dari jadwal yang sudah kita susun, juga
              kita  melakukan  dari  pengaduan-pengaduan  masyarakat,"  ucap  Andri  saat  dihubungi,  Senin
              (14/9/2020).

              Andri berujar, bakal ada 25 tim dari Disnakertransgi yang akan mengawasi seluruh perusahaan
              di DKI.

              Satu  tim  pengawas  diutus  untuk  mengawasi  dan  mengecek  protokol  kesehatan  pada  tiga
              perusahaan dalam satu hari.

              "Kita sekarang ini membentuk 1 sudin (suku dinas) itu 5 tim. Di mana tim itu terdiri dari 4 orang,
              jadi di DKI ada sekitar 25 tim. Sebanyak 25 tim itu per tim kita targetkan satu hari minimal bisa
              melakukan pengawasan 3 perkantoran," jelasnya.


              Selain memeriksa langsung, Andri juga meminta perusahaan untuk dengan jujur melaporkan
              kepada Disnakertransgi soal jumlah karyawan yang bekerja dari kantor.

              Terkait  aturan  yang  berpotensi  dilanggar  oleh  pihak  perusahaan,  masyarakat  juga  bisa
              melaporkan ke Disnakertransgi.

              "Kita punya data wajib lapor, ini datanya tidak hanya saat Covid. Sebelum pun sudah melakukan.
              Misalnya perusahaan X kita tau perusahaan apa, di mana, jumlah pekerjanya, kita tau. Nanti kita

                                                           148
   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154