Page 147 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 SEPTEMBER 2020
P. 147

Terutama untuk perusahaan non-esensial yang tak menerapkan 25 persen karyawan bekerja
              dari kantor.
              Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja,  Transmigrasi,  dan  Energi  DKI  Jakarta  Andri  Yansyah  berujar,
              karyawan bisa melaporkan melalui aplikasi JAKI.

              "Kadang  karyawan  juga  ada  sedikit  kekhawatiran,  takut,  biasanya  mereka  lapor  sembunyi-
              sembunyi di aplikasi JAKI yang kita bangun atau juga bisa WA langsung baik ke saya," ucap
              Andri, Senin (14/9/2020).

              Bagaimana cara karyawan melapor?  Pertama, karyawan harus mengunduh aplikasi JAKI baik di
              Playstore maupun Appstore.

              Setelah  itu  karyawan  membuka  aplikasi  tersebut.  Kemudian  pilih  lapor  dan  foto  lokasi  atau
              aktivitas pelanggaran.
              Ketiga, pilih kategori pelanggaran. Selanjutnya karyawan bisa mendeskripsikan rincian laporan
              dan kirim.

              Laporan tersebut akan masuk ke Pemprov DKI Jakarta.

              Setelah dipilah, laporan terkait pelanggaran perusahaan akan diteruskan ke Disnakertransgi DKI
              Jakarta.
              "Dari  laporan  itu  kita  lakukan  sidak  atau  pemeriksaan.  Jadi,  pemeriksaan  yang  kita  lakukan
              berdasarkan laporan dari perusahaan," kata Andri.

              Andri  menjamin  bahwa  Disnakertransgi  bakal  merahasiakan  nama  karyawan  yang  melapor
              pelanggaran perusahaan itu.

              "Kita rahasiakan. Kan saya juga enggak bakal mungkin 'nih laporan dari siapa' enggak mungkin
              lah.  Sama  kayak  polisi  laporan  masyarakat  tapi  enggak  pernah  diinformasikan  siapa  yang
              melaporkan," tuturnya.

              Diketahui, Pemprov DKI Jakarta memutuskan kembali menerapkan PSBB jilid dua.

              Selama dua pekan mulai Senin (14/9/2020) hari ini hingga 27 September 2020.

              Keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan sejumlah faktor, di antaranya ketersediaan
              tempat tidur rumah sakit yang hampir penuh, tren kasus aktif di yang kembali meningkat, dan
              angka pemakaman berdasarkan protap Covid-19 yang juga ikut meningkat.

              PSBB  total  diterapkan  untuk  mengendalikan  penyebaran  virus  corona  tipe  2  (SARS-CoV-2)
              penyebab Covid-19.
              Berbeda dengan PSBB sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta memperbolehkan perusahaan swasta
              di luar kategori 11 sektor usaha non-esensial untuk beroperasi di kantor.

              Syaratnya, kapasitas maksimal hanya 25 persen dari total pegawai.

              Pernyataan ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat konferensi pers di Balai
              Kota, Jakarta Pusat yang disiarkan melalui Youtube Pemprov DKI, Minggu (13/9/2020).
              "Tempat ini (gedung perusahaan swasta) bisa beroperasi dengan pembatasan kapasitas. Apabila
              sebagian pegawai harus bekerja di kantor, maka pimpinan tempat kerja wajib membatasi paling
              banyak 25 persen pegawai dalam tempat kerja dan dalam waktu bersamaan," ujar Anies..


                                                           146
   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152