Page 194 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 JUNI 2021
P. 194
Judul Pesangon Belum Dibayar, Paguyuban Pilot Eks Merpati Kirim Surat
Terbuka Ke Presiden
Nama Media merdeka.com
Newstrend Tuntutan Eks Karyawan Merpati Airlines
Halaman/URL https://www.merdeka.com/uang/pesangon-belum-dibayar-paguyuban-
pilot-eks-merpati-kirim-surat-terbuka-ke-presiden.html
Jurnalis Merdeka
Tanggal 2021-06-23 11:19:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Anthony Ajawaila (Ketua Paguyuban Pilot Ex Merpati (PPEM)) Terdapat ribuan
karyawan eks MNA yang hak-hak normatifnya belum dipenuhi. Hal itu berupa cicilan kedua uang
pesangon dari 1.233 pegawai sejumlah Rp318,17 miliar serta nilai hak manfaat pensiun berupa
solvabilitas (Dapen MNA dalam Likuidasi) dari 1.744 Pensiunan, sebesar Rp. 94,88 miliar
positive - Anthony Ajawaila (Ketua Paguyuban Pilot Ex Merpati (PPEM)) Kami sudah menempuh
berbagai upaya sejak 2016 tetapi hingga kini tidak ada kepastian kapan hak pesangonnya akan
dibayarkan. Sedangkan masing-masing eks-pegawai berharap uang pesangon akan dinikmati di
masa pensiun, maupun untuk melanjutkan keberlangsungan hidup keluarganya
negative - M. Masykoer (pilot) Janganlah kami diperlakukan seperti kata pepatah 'Habis manis,
Sepah dibuang'. Kami memohon dengan sangat, perhatian serta pertolongan Bapak Presiden
untuk membantu dapat segera dibayarkannya hak pesangon, begitupun hak Pensiun kami yang
sampai saat ini tidak ada kepastiannya
negative - M. Masykoer (pilot) Sejak tidak menerima gaji mulai Desember 2013, telah melakukan
demo hingga akhirnya pada tahun 2016, Pemerintah melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA)
menetapkan Program Restrukturisasi Karyawan berupa PHK masal, dengan pembayaran
pesangon dicicil dalam 2 tahap
negative - M. Masykoer (pilot) Janji pembayaran cicilan Pesangon Tahap-II tidak pernah terjadi,
malah tanpa dipahami oleh pegawai
Ringkasan
Ketua Paguyuban Pilot Ex Merpati (PPEM), Capt. Anthony Ajawaila mengatakan, selama 6 tahun
hak pesangon dari 1.233 pegawai ex PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) sejumlah Rp318,17
miliar belum dibayarkan. "Terdapat ribuan karyawan eks MNA yang hak-hak normatifnya belum
dipenuhi. Hal itu berupa cicilan kedua uang pesangon dari 1.233 pegawai sejumlah Rp318,17
miliar serta nilai hak manfaat pensiun berupa solvabilitas (Dapen MNA dalam Likuidasi) dari 1.744
193

