Page 72 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 JUNI 2021
P. 72

Ketua PPEM Anthony Ajawaila mengirimkan surat terbuka itu pada Kamis (17/6) lalu. Surat itu
              juga  ditembuskan  ke  sembilan  instansi,  yakni  Wakil  Presiden  RI,  Kementerian  BUMN,
              Kementerian  Keuangan,  Kementerian  Perhubungan,  Kementerian  Ketenagakerjaan,  Komnas
              HAM, Komisi VI, dan Ombudsman.

              Anthony  menjelaskan  terdapat  ribuan  karyawan  eks  Merpati  yang  belum  mendapatkan  hak
              normatif.  Hal  ini  berupa  cicilan  kedua  uang  pesangon  untuk  1.233  pegawai  dengan  nilai
              Rp318,17 miliar dan nilai hak manfaat pensiun sebesar RP94,88 miliar untuk 1.744 pensiunan.

              "Kami sudah menempuh berbagai upaya sejak 2016 tetapi hingga kini tidak ada kepastian kapan
              hak pesangon akan dibayarkan," ucap Anthony dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (23/6).

              Ia mengatakan eks pegawai Merpati berharap uang pesangon akan dinikmati di masa pensiun.
              Pasalnya, mereka butuh untuk melanjutkan hidup di masa tua.

              "Tidak dibayarnya uang pesangon tersebut tentu menjadi masalah di setiap keluarga pegawai,
              mulai dari perceraian, anak sakit, putus sekolah, alih kerja menjadi supir ojol, tukang bangunan,
              dan lain-lain. Bahkan setiap minggu kami mendengar kabar kematian rekan kami sesama eks
              pegawai Merpati," papar Anthony.

              Sementara, mantan karyawan Merpati lainnya bernama M Masykoer mengatakan eks karyawan
              tak punya kuasa untuk mencegah apabila Merpati akhirnya harus ditutup atau dilikuidasi oleh
              negara. Namun, ia meminta seluruh kewajiban Merpati kepada mantan karyawan harus dipenuhi.

              "Janganlah kami diperlakukan seperti kata pepatah habis manis sepah dibuang. Kami mohon
              dengan  sangat  perhatian  serta  pertolongan  Bapak  Presiden  untuk  membantu  dapat  segera
              dibayarkan  hak  pesangon,  begitu  pun  hak  pensiun  kami  yang  sampai  saat  ini  tidak  ada
              kepastiannya," jelas dia.

              Diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir akan membubarkan tujuh perusahaan pelat merah pada
              2021.  Alasannya,  BUMN  tersebut  dinilai  sudah  tidak  lagi  memberikan  kontribusi  terhadap
              perekonomian.

              Salah satunya adalah Merpati. Menurut Erick, BUMN yang akan dibubarkan sudah berada di
              bawah pengelolaan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).

              Sementara, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Merpati masih memiliki aset
              berupa  fasilitas  Maintenance,  Repair  and  Overhaul  (MRO)  di  Surabaya.  Namun,  BUMN
              penerbangan itu juga ada kewajiban yang masih harus diselesaikan.

              Untuk itu, pemerintah masih akan mempertimbangkan lebih lanjut terkait rencana pembubaran
              Merpati.



















                                                           71
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77