Page 75 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 JUNI 2021
P. 75
Judul Menteri Ida Fauziyah: Pemerintah Serius Dan Tegas Hapus Pekerja
Anak
Nama Media rmol.id
Newstrend Pekerja Anak
Halaman/URL https://rmol.id/read/2021/06/23/493391/menteri-ida-fauziyah-
pemerintah-serius-dan-tegas-hapus-pekerja-anak
Jurnalis redaksi
Tanggal 2021-06-23 18:39:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menegaskan bahwa pemerintah melalui Kemnaker terus
berkomitmen untuk menghapus pekerja anak, terutama yang bekerja pada bentuk-bentuk
pekerjaan terburuk untuk anak. Wujud komitmen itu ditandai dengan ratifikasi Konvensi ILO
Nomor 138 dan Nomor 182 dengan Undang Undang Nomor 20 Tahun 1999 dan Undang Undang
Nomor 1 Tahun 2000.
MENTERI IDA FAUZIYAH: PEMERINTAH SERIUS DAN TEGAS HAPUS PEKERJA ANAK
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menegaskan bahwa pemerintah melalui Kemnaker terus
berkomitmen untuk menghapus pekerja anak, terutama yang bekerja pada bentuk-bentuk
pekerjaan terburuk untuk anak.
Wujud komitmen itu ditandai dengan ratifikasi Konvensi ILO Nomor 138 dan Nomor 182 dengan
Undang Undang Nomor 20 Tahun 1999 dan Undang Undang Nomor 1 Tahun 2000.
Selain itu, pemerintah memasukkan substansi teknis kedua yang ada dalam konvensi ILO
tersebut ke dalam Undang Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan.
"Pemerintah serius dan tegas dalam melakukan berbagai upaya konkret untuk mengurangi
pekerja anak di Indonesia," ujar Menaker Ida saat menjadi keynote speech pada Webinar
Nasional tentang Pencegahan dan Perlindungan Pekerja Anak di Indonesia, Rabu (23/6).
Lebih lanjut dikatakan Menaker Ida, pemerintah telah menyusun Rencana Aksi Nasional
Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (RAN-PBPTA) melalui Keputusan
Presiden Nomor 59 Tahun 2002. RAN-PBPTA ini sebagai acuan dalam penghapusan bentuk-
bentuk pekerjaan terburuk untuk anak tersebut.
"Kita telah selesai melaksanakan RAN-PBPTA Tahap I dan Tahap II. Untuk saat ini kita sedang
melaksanakan RAN-PBPTA Tahap III," ujarnya.
74

