Page 118 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2020
P. 118
PANDEMI COVID-19 MERUBAH KEBUTUHAN PASAR INDUSTRI, MENAKER OGAH
TERTINGGAL
Pandemi Covid-19 Merubah Kebutuhan Pasar Industri, Menaker Ogah TertinggalSuparjo
RamalanSelasa, 24 November 2020 - 15:50 WIBloading.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, pandemi Covid-19 dan era
revolusi Industri 4.0 membuat masyarakat dan industri membuat tata kehidupan baru dan dunia
kerja baru. Foto/DokA+A-
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat akan ada perubahan profil dan kompetensi
calontenaga kerjayang dibutuhkan pasarindustri pasca pandemi Covid-19 . Perubahan tersebut
akibat dampak pandemi dan dinamikatransformasi digitalsaat ini.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyahmengatakan, pandemi Covid-19 dan era
revolusi Industri 4.0 membuat masyarakat dan industri membuat tata kehidupan baru dan dunia
kerja baru. Akibatnya profil dan kompetensi yang dibutuhkan di masa depan atau pasca pandemi
juga akan berubah.
"Hal ini merupakan dampak dari pandemi, yang saya kira harus kita antisipasi agar kita tidak
tertinggal dan salah mengambil langkah dalam menghadapi perubahan yang sangat cepat ini,"
ujar ida melalui Webinar Analisis Dampak Pandemi Covid-19 Kesempatan Kerja, Jakarta, Rabu
(24/11/2020).
Karena dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor ketenagakerjaan, maka diperlukan kebijakan
yang tepat dalam menanggulangi dampaknya. Ida menyebut, untuk melindungi dan
mengembalikan kesejahteraan masyarakat yang terdampak pandemi, pemerintah juga harus
mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebaik mungkin.
Karena itu, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan akan terus meningkatkan SDM
melalui pelatihan vokasi dan sejumlah regulasi yang tengah digodok. "Ini saya rasa kiranya
penting yang harus digarisbawahi, melakukan pelatihan vokasi yang tepat agar sesuai dengan
kebutuhan dunia kerja pasca Covid-19," kata Ida.
Perubahan dan perbaikan juga harus dilakukan pada ekosistem ketenagakerjaan secara
keseluruhan, baik pada proses penempatan tenaga kerja, pembinaan hukum industrial dan
pengawasan ketenagakerjaan sehingga dapat menjawab tantangan yang muncul di sektor
ketenagakerjaan selama dan pasca pandemi.
Sementara itu, untuk menghasilkan keputusan yang tepat, juga dibutuhkan kajian ilmiah
berbasis data yang akurat, karena itu Kementerian ketenagakerjaan melakukan analisis dampak
pandemi sebagai dasar penyusunan kebijakan agar sesuai dengan dinamika mutakhir di sektor
ketenagakerjaan, serta mitigasi dampak pandemi itu sendiri.
"Hasil kajian ini akan menjadi landasan penyusunan desain pelatihan vokasi yang sesuai dengan
kebutuhan pasar kerja yang terdampak pandemi," ungkapnya.
Dalam hal penempatan kerja, dia juga menyebut, hasil kajian ini dapat memberikan arahan
mengenai perubahan struktur pasar kerja sehingga kedepan proses penempatan tenaga kerja
akan bisa dilakukan dengan akurat. Dengan demikian persoalan pasar kerja bisa berkurang.
Lebih jahu, kajian ini juga memberikan informasi ihwal titik kritis masalah yang dirasakan
perusahan dan pekerja di masa pandemi sehingga ini bisa menjadi panduan bagi para pencari
kerja agar bisa terciptanya hubungan industrial yang harmonis dan pengawasan
ketenagakerjaan yang lebih efektif.
117