Page 81 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2020
P. 81
Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan, Bambang Satrio Lelono
mengatakan pada umumnya perusahaan-perusahaan tersebut dalam keadaan merugi.
Bahkan disebutkan 9 dari 10 perusahaan di Indonesia terdampak langsung pandemi Covid-19.
"Kerugian tersebut umumnya disebabkan penjualan menurun, sehingga produksi harus
dikurangi," kata, Bambang Satrio Lelono di Jakarta, Selasa (24/11/2020).
Data tersebut berdasarkan survei yang dilakukannya melalui online olehKemnakerdengan INDEF,
termasuk melalui telepon dan email terhadap 1.105 perusahaan yang dipilih secara probability
sampling.
Bambang mengatakan penurunan permintaan, produksi, dan keuntungan umumnya terjadi pada
perusahaan UMKM, yaitu di atas 90 persen.
Perusahaan yang terdampak terbesar, yakni penyediaan akomodasi makan dan minum, real
estate dan konstruksi.
Meski demikian, sebagian besar perusahaan tetap mempekerjakan pekerjanya.
Hanya terdapat 17,8 persen perusahaan yang memberlakukan pemutusan hubungan kerja, 25,6
persen perusahaan yang merumahkan pekerjanya dan 10 persen yang melakukan keduanya.
"Respons perusahaan ini dikarenakan hal tersebut satu-satunya jalan untuk efisiensi di tengah
masa pandemi," kata Bambang.
Untuk merespons situasi pandemi, Bambang menyebut sebagian perusahaan telah merasakan
berbagai kebijakan pemerintah.
Khususnya terkait insentif perpajakan sebanyak 19,8 persen maupun jaminan sosial
ketenagakerjaan dan sejenisnya sebanyak 18,5 persenNamun banyak pula perusahaan yang
belum merasakan bantuan pemerintah di tengah pandemi ini, yakni 41,18 persen.
"Hal itu menandakan pemerintah perlu bergerak membantu perusahaan yang sebagian besar
merasakan dampak pandemi tersebut," kata Bambang.
Bambang berujar hasil survei menghadirkan 6 rekomendasi kepada pemerintah terkait program
pemulihan ekonomi bagi perusahaan/UMKM, serta perluasan informasi pasar tenaga kerja
maupun peningkatan SDM dan juga terkait jaminan pendidikan dan kesehatan pada tenaga kerja
terdampak.
80