Page 83 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2020
P. 83

"Kerugian  tersebut  umumnya  disebabkan  penjualan  menurun,  sehingga  produksi  harus
              dikurangi,"  kata  Kepala  Badan  Perencanaan  dan  Pengembangan  Ketenagakerjaan,  Bambang
              Satrio Lelono mengutip siaran resminya, Selasa (24/11/2020).

              Berdasarkan  survei  yang  dilakukan  Kemnaker  bekerja  sama  dengan  INDEF  diketahui  bahwa
              penurunan permintaan hingga di atas 90 persen. Perusahaan yang terdampak terbesar, yakni
              penyediaan akomodasi makan dan minum, real estate dan konstruksi.

              Meski  demikian,  sebagian  besar  perusahaan  tetap  mempekerjakan  karyawannya.  Hanya
              terdapat 17,8 persen perusahaan yang memberlakukan pemutusan hubungan kerja, 25,6 persen
              perusahaan yang merumahkan pekerjanya dan 10 persen yang melakukan keduanya.

              "Respons perusahaan ini dikarenakan hal tersebut satu-satunya jalan untuk efesiensi di tengah
              masa pandemi," kata Bambang.

              Bambang  Satrio  menambahkan  setelah  pandemi,  keterampilan  teknologi  paling  dibutuhkan,
              antara lain terkait penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, dan penguasaan teknologi
              industri untuk diversifikasi produk. Implikasinya, baik bagi pihak pemerintah dan swasta perlu
              menyediakan pendidikan dan ketrampilan yang sarat dengan penguasaan teknologi.

              "Implikasi setelah masa pandemi mengisyaratkan bahwa work form home/teleworking menjadi
              pilihan  utama  bagi  perusahaan,  sehingga  menjadi  lebih  fleksibel  meskipun  efesiensi  jumlah
              tenaga kerja dan pengurangan upah menjadi tidak bisa dihindarkan," ucapnya.

















































                                                           82
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88