Page 253 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 NOVEMBER 2021
P. 253

Ringkasan

              Badan  Perlindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI)  menggerebek  sebuah  tempat
              penampungan calon pekerja migran Indonesia di Cirebon. Sembilan orang korban atau calon
              pekerja migran hendak diberangkatkan secara ilegal ke Singapura. Pengungkapan ini dilakukan
              oleh BP2MI bersama Polres Cirebon dan Dinas Tenaga Kerja Cirebon pada Jumat (29/10/2021).
              Sembilan  orang  pekerja  migran  tersebut  ditemukan  di  sebuah  rumah  penampungan  yang
              terletak  di  Jalan  Tambas,  Kelurahan  Adi  Darma  Mulia,  Kecamatan  Gunung  Jati,  Kabupaten
              Cirebon.



              BP2MI GEREBEK PENAMPUNGAN DI CIREBON, SATU CALO DITANGKAP

              Badan  Perlindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI)  menggerebek  sebuah  tempat
              penampungan calon pekerja migran Indonesia di Cirebon. Sembilan orang korban atau calon
              pekerja migran hendak diberangkatkan secara ilegal ke Singapura.

              Pengungkapan ini dilakukan oleh BP2MI bersama Polres Cirebon dan Dinas Tenaga Kerja Cirebon
              pada Jumat (29/10/2021). Sembilan orang pekerja migran tersebut ditemukan di sebuah rumah
              penampungan yang terletak di Jalan Tambas, Kelurahan Adi Darma Mulia, Kecamatan Gunung
              Jati, Kabupaten Cirebon.

              "Ada  sembilan  orang  korban  atau  calon  PMI  yang  ditemukan,"  ujar  Kepala  BP2MI  Benny
              Rhamdani di kantor BP2MI Bandung, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung.

              Benny menuturkan kesembilan orang tersebut terdiri dari 7 orang berasal dari Cirebon, satu
              orang dari Bandung dan satu orang dari Majalengka. Mereka diketahui direkrut oleh PT AUS yang
              ternyata izin operasionalnya sudah dicabut.
              "Sudah dicabut izin operasionalnya per tanggal 14 Februari 2020 oleh Kemenaker, namun tetap
              melakukan  kegiatan  operasional.  Artinya  perusahaan  tidak  berhak  melakukan  penempatan.
              Artinya ini perbuatan melawan hukum dan yang dilakukan perbuatan ilegal," tutur Benny.

              Dalam penggerebekan tersebut, petugas mengamankan satu orang calo atau penanggung jawab
              perusahaan, inisial S (52). Berdasarkan hasil penyelidikan, sembilan orang itu rencananya dikirim
              ke Singapura.

              "Diberangkatkan ke Singapura sebagai ART," kata Benny.

              Modus yang dilakukan dengan cara mereka yang lolos medical check up dijanjikan uang fee
              sebesar Rp 5 juta per orang.

              "Di mana semua proses pemberangkatan dan kelengkapan berkas diurus oleh S dan pembuatan
              paspor dilakukan di Wonosobo," ucap Benny.

              "Dari sembilan orang tersebut, beberapa orang ada yang sudah diproses dan dijanjikan akan
              diberangkatkan tanggal 1 November 2021," ujar dia menambahkan.


              Menurut Benny, proses pemberangkatan pekerja migran seharusnya melalui prosedur yang jelas.
              Prosedur  tersebut  antara  lain  harus  melalui  tahapan  pengurusan  ID,  pelatihan  kompetensi
              hingga orientasi pra pemberangkatan.

              "Saya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada. Terutama dalam
              menerima informasi tawaran bekerja ke luar negeri dari pihak-pihak yang tidak bertanggung
              jawab dan mengarah ke tindak pidana perdagangan orang (TPPO)," katanya.

                                                           252
   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258