Page 210 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JULI 2020
P. 210

Para buruh tak henti-hentinya berjuang agar RUU Omnibus Law tersebut dibatalkan. Sebab,
              RUU tersebut adalah malapetaka bagi buruh. Melalui Omnibus Law tersebut, pemerintah dinilai
              hanya memikirkan kepentingan investor dan tentu saja mengesampingkan kepentingan buruh.

              Mereka berorasi di depan gerbang Balai Kota Semarang, tepatnya di depan Gedung DPRD Kota
              Semarang.  Secara  bergantian,  orator  menyampaikan  aspirasi  menggunakan  pengeras  suara
              dengan lantang.

              "Tolak  RUU  Omnibus  Law,  karena  dari  awal  penyusunan  Omnibus  Law  sarat  dengan
              kepentingan pengusaha Apindo dan Kadin. Omnibus Law mengorbankan kaum buruh untuk
              eksploitasi," kata DPW Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jawa Tengah Aulia
              Hakim.

              Dikatakannya,  pemerintah  harus  menyelamatkan  Indonesia  dari  badai  krisis  ekonomi  yang
              mengancam  saat  ini  dan  Omnibus  Law  bukanlah  solusi.  Justru  Omnibus  Law  menjadi
              malapetakan yang mengancam rakyat. "Karena itu, pembahasan Omnibus Law harus segera
              dihentikan," imbuh dia.

              Selain  itu,  Aulia  juga  menyoroti  tentang  fenomena  gelombang  Pemutusan  Hubungan  Kerja
              (PHK) selama pandemi ini. Ia menilai, pengusaha justru memanfaatkan untuk melakukan PHK
              tanpa pesangon atas dalih terkena dampak pandemi. "Disinyalir banyak perusahaan nakal yang
              memanfaatkan  kondisi  pandemi  Covid-19  untuk mem  PHK  buruh  dengan  tidak  memberikan
              pesangon," katanya.

              Para buruh juga mendesak pemerintah untuk menetapkan Upah Minumum Kota (UMK) 2021
              sesuai dengan hasil survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL). "Karena sudah lima tahun PP 78
              tahun 2015 tentang pengupahan berlaku dan sudah saatnya besaran KHL ditinjau ulang dengan
              mengadakan survey KHL," tandasnya. (.









































                                                           209
   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215