Page 220 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JULI 2020
P. 220
Judul Tim Pakar sebut 90 klaster perkantoran Jakarta terpapar COVID-19
Nama Media jogja.antaranews.com
Newstrend Penyebaran Virus Corona di Perkantoran DKI
Halaman/URL https://jogja.antaranews.com/berita/441290/tim-pakar-sebut-90-
klaster-perkantoran-jakarta-terpapar-covid-19
Jurnalis Muhammad Zulfikar
Tanggal 2020-07-29 12:19:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PPK & K3
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Tim Pakar Satuan tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Dr Dewi Nur Aisyah mengatakan
hingga 28 Juli 2020 ditemukan 90 klaster perkantoran di DKI Jakarta sudah terpapar COVID-19
dengan total 459 kasus.
TIM PAKAR SEBUT 90 KLASTER PERKANTORAN JAKARTA TERPAPAR COVID-19
Jakarta - Tim Pakar Satuan tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Dr Dewi Nur Aisyah
mengatakan hingga 28 Juli 2020 ditemukan 90 klaster perkantoran di DKI Jakarta sudah
terpapar COVID-19 dengan total 459 kasus.
"Ini kalau kita lihat angkanya hampir 10 kali lipat atau ada penambahan 416 kasus sebelum
masa PSBB diterapkan yang hanya 43 kasus," kata dia di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan terdapat dua kemungkinan penyebab peningkatan kasus tersebut. Pertama, bisa
jadi di lingkungan perkantoran ada orang yang positif kemudian menularkan pada orang lain.
Orang yang positif tersebut, ujar dia, kemungkinan bisa juga telah terpapar selama di perjalanan
menuju kantor misalnya di transportasi umum dan sebagainya.
"Kemudian bisa juga ia terpapar di lingkungan rumah," katanya.
Kemungkinan tertular di lingkungan perkantoran cukup tinggi apalagi sesama karyawan sudah
saling berkumpul dan ditambah lagi ventilasi udara kurang bekerja dengan optimal sehingga
siklus udara kurang bagus.
Jika melihat data yang dihimpun, maka klaster penyebaran kasus COVID-19 di perkantoran
cukup beragam di antaranya kementerian, badan atau lembaga, kantor di lingkungan
pemerintah daerah DKI Jakarta, kepolisian, BUMN dan swasta. Berdasarkan data tersebut,
Satgas Penanganan COVID-19 menyarankan bagi perusahaan yang bisa menerapkan kerja dari
rumah atau work from home sebaiknya diterapkan. Jika tetap memaksakan untuk masuk atau
datang ke kantor, dr Dewi menyarankan agar membatasi jumlah pekerja maksimal 50 persen.
"Kepadatan di kantor jadi terbatas. Yang kedua apabila tetap terpaksa masuk maka dibuat shift
kerja dan dibedakan dua jam," ujarnya. Tujuannya yaitu agar tidak terjadi penumpukan saat
masuk kantor dan juga pada waktu karyawan makan siang..
219