Page 157 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 SEPTEMBER 2020
P. 157
Judul Apes, 1,6 Juta Data Rekening Penerima BLT Pekerja Dicap Tidak Valid
Nama Media sindonews.com
Newstrend Santunan Pegawai Swasta
Halaman/URL https://ekbis.sindonews.com/read/158238/34/apes-16-juta-data-
rekening-penerima-blt-pekerja-dicap-tidak-valid-1599566974
Jurnalis Michelle Natalia
Tanggal 2020-09-08 19:56:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Agus Susanto (Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan) Kenapa ada segitu? Dari 1,6
juta rekening, 63% upahnya diatas Rp5 juta, dan kepesertaan BPJSTK di atas atau selepas Juni
2020 adalah sebanyak 38%
neutral - Agus Susanto (Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan) Karena sebagian perusahaan
menurut kami kesulitan memilah mana yang upahnya dibawah Rp 5 juta, dan mana yang diatas.
Mereka kirim datanya secara gelontoran, semuanya mereka kirim, jadi otomatis terseleksi oleh
sistem kami
neutral - Agus Susanto (Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan) Mereka kirimkan semuanya, jadi
ini terfilter oleh sistem aplikasi BPJSTK. Ini yang menyebabkan 1,6 juta rekening tersebut tidak
valid dan tidak bisa diteruskan karena tidak sesuai ketentuan di Permenaker
Ringkasan
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BJSTK) Agus Susanto membeberkan bahwa ada
sebanyak 1,6 juta data rekening yang tidak valid untuk menerima bantuan subsidi upah (BSU)
sebanyak Rp1,2 juta. Sebelumnya per hari ini (8/9), sebanyak 3,5 juta data penerima BSU Rp1,2
juta untuk pegawai dengan gaji di bawah Rp5 juta sudah resmi diserahkan ke Kementerian
Ketenagakerjaan (Kemenaker).
APES, 1,6 JUTA DATA REKENING PENERIMA BLT PEKERJA DICAP TIDAK VALID
JAKARTA - Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BJSTK) Agus Susanto membeberkan bahwa
ada sebanyak 1,6 juta data rekening yang tidak valid untuk menerima bantuan subsidi upah
(BSU) sebanyak Rp1,2 juta. Sebelumnya per hari ini (8/9), sebanyak 3,5 juta data penerima
BSU Rp1,2 juta untuk pegawai dengan gaji di bawah Rp5 juta sudah resmi diserahkan ke
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
156