Page 187 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 SEPTEMBER 2020
P. 187

Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto menjelaskan 1,6 juta data tersebut tidak lolos validasi
              kriteria penerima BLT sesuai Permenaker Nomor 14 Tahun 2020 tentang Pedoman Pemberian
              Bantuan Pemerintah Berupa Subsidi Gaji atau Upah Bagi Pekerja atau Buruh dalam Penanganan
              Dampak Covid-19.

              Kriteria tersebut meliputi kategori peserta penerima upah, status kepesertaan aktif hingga Juni
              2020, dan gaji di bawah Rp5 juta.

              "Dari 1,6 juta ini ternyata kami lihat ada 62 persen dari 1,6 juta tersebut upahnya di atas Rp5
              juta.  Padahal,  yang dapat  bantuan  di  bawah  Rp5  juta,"  ungkapnya  dalam  webinar  Progress
              Bantuan Subsidi Upah, Selasa (8/9).

              Selain itu, ia menuturkan sebanyak 38 persen data tercatat memiliki status kepesertaan aktif
              setelah Juni 2020.

              Ia  menduga  hal  tersebut  terjadi  lantaran  perusahaan  mengalami  kesulitan  memilih  data
              karyawan dengan gaji dibawah Rp5 juta maupun status kepesertaan sampai Juni 2020, sehingga
              perusahaan memutuskan mengirimkan seluruh data karyawan.

              "Mereka kirimkan semuanya, sehingga ini juga terfilter oleh sistem kami dan mengakibatkan 1,6
              juta data tidak bisa diteruskan," jelasnya.

              Ia  mengaku  BPJS  Ketenagakerjaan  telah  mengantongi  14,5  juta  rekening  pekerja  dari
              perusahaan. Selanjutnya, 14,5 juta rekening itu memasuki tahap validasi bank meliputi rekening
              valid dan aktif.

              Dalam proses itu, sebanyak 14,3 juta rekening lolos validasi dan 204 ribu rekening dalam proses.

              Kemudian,  14,3  juta  rekening  yang  lolos  validasi  bank  memasuki  tahapan  validasi  kriteria
              Permenaker Nomor 14 Tahun 2020. Dalam fase ini, sebanyak 12,5 juta rekening lolos, sedangkan
              1,6 juta gagal validasi.

              Terakhir, sebanyak 12,5 juta rekening yang lolos memasuki tahapan validasi nomor rekening
              dan ketunggalan. Kriterianya, yakni nama pemilik rekening sama dengan penerima, NIK valid
              dan tidak duplikasi, serta satu peserta satu rekening.

              Dari  proses  akhir  itu,  sebanyak  11,7  juta  rekening  lolos  validasi,  sedangkan  779  tidak  lolos
              validasi.

              Dalam  kesempatan  yang  sama,  Deputi  Direktur  Bidang  Humas  dan  Antar  Lembaga  BPJS
              Ketenagakerjaan  Irvansyah  Utoh  Banja  mengatakan  pihaknya  meminta  perusahaan  segera
              menyelesaikan proses revisi data.

              Selanjutnya, data pekerja paling lambat diserahkan kembali kepada BPJS Ketenagakerjaan pada
              15 September mendatang.

              "Paling lambat 15 September 2020 pada data-data yang kami konfirmasi tidak melewati validasi
              karena  mungkin  nama  dan  nomor  rekening  tidak  sesuai  atau  data  kepesertaan  tidak  sesuai
              dengan kami, telah kami kembalikan ke perusahaan. Kami mohon perusahaan segera sampaikan
              konfirmasinya kepada BP Jamsostek agar kami bisa segera selesaikan proses penyediaan data,"
              tuturnya.







                                                           186
   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192