Page 197 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 SEPTEMBER 2020
P. 197
Judul BPJS Ketenagakerjaan Ungkap Alasan 1,6 Juta Data Pekerja Gagal
Terima Subsidi Gaji
Nama Media merdeka.com
Newstrend Santunan Pegawai Swasta
Halaman/URL https://www.merdeka.com/uang/bpjs-ketenagakerjaan-ungkap-alasan-
16-juta-data-pekerja-gagal-terima-subsidi-gaji.html
Jurnalis Merdeka
Tanggal 2020-09-08 18:44:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Agus Susanto (Direktur Utama BP Jamsostek) Tercatat ada 12,5 juta yang sudah valid.
Namun demikian ada 1,6 juta yang tidak valid dan tidak bisa diteruskan karena tidak sesuai
dengan kriteria Permenaker
negative - Agus Susanto (Direktur Utama BP Jamsostek) Kenapa ini? Dari 1,6 juta rekening ini
ternyata kita lihat ada 62 persen dari 1,6 juta yang upahnya di atas Rp 5 juta. Kemudian ada
kepesertaannya di atas Juni, 38 persen
negative - Agus Susanto (Direktur Utama BP Jamsostek) Karena sebagian perusahaan yang
mengirimkan nama karyawannya sulit untuk memilah mana yang upahnya di bawah Rp 5 juta,
sehingga terseleksi dengan sistem kita. Ada kemungkinan juga kesulitan memilah mana
karyawan (lama) yang sebelum bulan Juni dan mana yang baru didaftarkan. Ini semua terfilter
di aplikasi BP Jamsostek. Ini penyebabnya
Ringkasan
BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek telah mengumpulkan 14,5 juta rekening peserta
penerima subsidi gaji Rp 2,4 juta. Jumlah itu diperoleh dari berbagai pihak pemberi kerja yang
memberikan data pekerja formal dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan. Direktur Utama BP
Jamsostek Agus Susanto mengatakan, masih ada sekitar 1,6 juta nomor rekening yang tercatat
belum valid sesuai kriteria Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 14 Tahun
2020.
BPJS KETENAGAKERJAAN UNGKAP ALASAN 1,6 JUTA DATA PEKERJA GAGAL
TERIMA SUBSIDI GAJI
Merdeka.com - BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek telah mengumpulkan 14,5 juta
rekening peserta penerima subsidi gaji Rp 2,4 juta. Jumlah itu diperoleh dari berbagai pihak
pemberi kerja yang memberikan data pekerja formal dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan.
196