Page 200 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 SEPTEMBER 2020
P. 200

"Saya sampaikan ada 1,6 juta rekening yang tidak valid yang tidak bisa diteruskan karena tidak
              sesuai dengan ketentuan di Permenaker. Dari 1,6 juta rekening ini ternyata kita lihat ada 62
              persen upah di atas 5 juta, dan kepesertaannya di atas Juni 2020 sebanyak 38 persen," kata
              Agus dalam Penyerahan data calon penerima BSU gelombang 3 secara virtual, Selasa (8/9/2020).



              1,6 JUTA REKENING DITOLAK DAPAT SUBSIDI GAJI, INI PENJELASANNYA

              Jakarta -  Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek Agus Susanto mengatakan,
              1,6  juta  nomor  rekening  ditolak  mendapat    subsidi  gaji  .  Ada  beberapa  alasan  yang
              mendasarinya. Pertama karena upah pekerja tersebut di atas Rp 5 juta. Kedua, kepesertaan dari
              mereka di atas Juni 2020.

              "Saya sampaikan ada 1,6 juta rekening yang tidak valid yang tidak bisa diteruskan karena tidak
              sesuai dengan ketentuan di Permenaker. Dari 1,6 juta rekening ini ternyata kita lihat ada 62
              persen upah di atas 5 juta, dan kepesertaannya di atas Juni 2020 sebanyak 38 persen," kata
              Agus dalam Penyerahan data calon penerima BSU gelombang 3 secara virtual, Selasa (8/9/2020).

              Padahal menurutnya sudah jelas dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) yang
              berhak menerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) itu adalah pekerja yang bergaji di bawah Rp 5
              juta. Maka secara otomatis perusahaan yang mengirimkan nomor rekening pegawainya tersebut
              tidak layak mendapatkan  subsidi gaji  .

              "Kenapa bisa terjadi demikian? karena sebagian dari perusahaan tersebut mengirimkan nama-
              nama karyawan tanpa memilah mana yang upahnya di bawah Rp 5 juta dan di atas Rp 5 juta
              akhirnya dikirimkan semuanya," jelasnya.

              Nama-nama tersebut kemudian otomatis terseleksi oleh sistem BP Jamsostek dan perbankan.
              Begitu juga terjadi dengan perusahaan yang tidak bisa memilah atau kesulitan memasukkan
              data kepesertaan pekerja baru di BP Jamsostek yang terdaftar setelah Juni 2020. Mereka secara
              otomatis tidak bisa mendapat  subsidi gaji  .

              "Kesulitan memilah mana karyawan baru yang sebelum Juni 2020 sudah terdaftar dan karyawan
              baru  yang  baru  didaftarkan  ke  BP  Jamsostek,  sehingga  mereka  kirimkan  semuanya  ini  juga
              terseleksi terfilter oleh sistem BP Jamsostek itulah yang menyebabkan ada 1,6 juta yang tidak
              bisa diteruskan," katanya.
              Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengumumkan telah menerima 9 juta
              nomor rekening peserta penerima bantuan subsidi upah (BSU) sebesar Rp 2,4 juta. Bantuan
              subsidi  gaji    tersebut  bakal  dicairkan  dalam  dua  tahap,  dimana  penyaluran  tahap  pertama
              sebesar Rp 1,2 juta.
              Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziah  mengatakan,  sebanyak  9  juta  nomor  rekening  ini
              dikirimkan  oleh  BPJS  Ketenagakerjaan  atau  BP  Jamsostek  dalam  tiga  tahap.  Untuk  tahap
              pertama telah diserahkan 2,5 juta nomor rekening, dan tahap kedua 3 juta nomor rekening
              penerima subsidi gaji.

              "Selasa,  8  September  2020  sudah  dilakukan  serah  terima  data  tahap  ketiga  dari  BPJS
              Ketenagakerjaan kepada Kemnaker. Dengan adanya 3,5 juta maka jumlahnya menjadi 9 juta
              nomor rekening," kata Ida dalam sesi teleconference, Selasa (8/9/2020).
              Ida menerangkan, total peserta penerima  subsidi gaji  adalah sebanyak 15,7 juta orang. Adapun
              jumlah nomor rekening peserta yang telah terkumpul kini mencapai 14,5 juta, namun belum
              seluruhnya selesai tervalidasi.

                                                           199
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205