Page 198 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 SEPTEMBER 2020
P. 198
Direktur Utama BP Jamsostek Agus Susanto mengatakan, masih ada sekitar 1,6 juta nomor
rekening yang tercatat belum valid sesuai kriteria Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
(Permenaker) Nomor 14 Tahun 2020.
"Tercatat ada 12,5 juta yang sudah valid. Namun demikian ada 1,6 juta yang tidak valid dan
tidak bisa diteruskan karena tidak sesuai dengan kriteria Permenaker," ujar Agus dalam sesi
teleconference, Selasa (8/9).
Agus memaparkan, mayoritas nomor rekening dinyatakan tidak valid lantaran nilai upah pekerja
yang tercantum di dalamnya masih di atas Rp 5 juta per bulan. Lalu juga ada data calon penerima
subsidi gaji tidak termasuk dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sampai Juni 2020.
"Kenapa ini? Dari 1,6 juta rekening ini ternyata kita lihat ada 62 persen dari 1,6 juta yang
upahnya di atas Rp 5 juta. Kemudian ada kepesertaannya di atas Juni, 38 persen," kata dia.
1 dari 1 halaman Penyebab Data Tidak Valid Menurut analisisnya, ketidaksesuaian ini terjadi
lantaran pihak pemberi kerja atau perusahaan masih sulit memilah data pekerja sesuai dengan
syarat penerima bantuan subsidi gaji sesuai Permenaker 14/2020.
"Karena sebagian perusahaan yang mengirimkan nama karyawannya sulit untuk memilah mana
yang upahnya di bawah Rp 5 juta, sehingga terseleksi dengan sistem kita. Ada kemungkinan
juga kesulitan memilah mana karyawan (lama) yang sebelum bulan Juni dan mana yang baru
didaftarkan. Ini semua terfilter di aplikasi BP Jamsostek. Ini penyebabnya," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana Sumber: Liputan6.com [bim] Menaker Ida Imbau
Pekerja Hindari Lakukan ini Agar Lancar Terima Bantuan Subsidi Gaji.
197