Page 238 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 SEPTEMBER 2020
P. 238

Kendati,  masih  banyak  golongan  masyarakat  yang  mengaku  belum  mendapat  bantuan  dari
              pemerintah.  Misalnya,  mereka  yang  pengangguran  karena  sulitnya  mencari  kerja  di  tengah
              pandemi atau masyarakat korban PHK.

              Lantas, apakah pemerintah akan memberi bantuan khusus bagi golongan masyarakat tersebut?
              Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, pemerintah
              saat ini fokus memberi perlindungan sosial untuk masyarakat paling bawah.

              "Bantuan (lebih tepat) untuk rakyat paling bawah. Kalau dilihat tidak bekerja tapi anak orang
              kaya, seharusnya kita tidak bantu. Tapi kalau ia miskin, ia bekerja maupun tidak bekerja, kita
              bantu. Saya pikir narasi arah pikir pemerintah mengeluarkan regulasi sudah benar," jelas Budi
              dalam tayangan virtual, Jumat (4/9/2020).

              Bantuan-bantuan untuk masyarakat miskin yang tercatat sudah berjalan ialah Program Keluarga
              Harapan  (PKH),  Kartu  Sembako.  Lalu,  pemerintah  juga  menyiapkan  program  bantuan  tunai
              untuk warga Jabodetabek dan non Jabodetabek dan Kartu Prakerja.
              Budi bilang, jika ada masyarakat yang tidak masuk kelompok ini, maka ada 2 opsi program yang
              bisa diikuti. Pertama, dengan mendaftar program bantuan Presiden produktif dengan nilai hibah
              Rp 2,4 juta dan memulai usaha sendiri.

              "Kedua  bisa  juga  memasukkan  lewat  program  Kartu  Prakerja,  di  situ  juga  ada  cash  grant
              (bantuan tunai) sekitar Rp 600 ribu-an sebulan, itu self register (daftar sendiri)," ujarnya.

              Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan juga Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-
              19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (Komite PCPEN) Erick Thohir meminta Kamar Dagang dan
              Industri  (Kadin)  Indonesia  turut  serta  dalam  menyukseskan  pemberian  bantuan  subsidi  gaji
              sebesar Rp 600 ribu bagi karyawan berpenghasilan di bawah Rp 5 juta. Hingga kini masih ada
              data karyawan yang belum masuk kepada BPJS Ketenagakerjaan.

              "Salah satu poin yang kita sampaikan kepada Kadin, tolong bantu juga validasi, karena ini untuk
              karyawan  kita  semua  juga  yang  memang  sangat  membutuhkan,"  ujar  Erick  Thohir  dalam
              konferensi pers online, Jakarta, Rabu (2/9/2020).

              Dia mengatakan, hingga kini sudah ada data rekening karyawan sebanyak 14 juta orang. Namun
              angka tersebut masih di bawah target pemerintah sekitar 15,7 juta calon penerima bantuan
              subsidi gaji. Nomor rekening sangat diperlukan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran dan
              transparan.

              "Tentunya  untuk  subsidi  gaji  Alhamdulillah  kita  sudah  mempunyai  14  juta  nomor  rekening
              langsung, jadi ini benar-benar langsung ke individunya. Ini saya rasa sesuatu yang sangat positif,
              karena ini bagian kita ingin memastikan bantuan dari pemerintah ini bisa langsung ke rakyatnya
              atau pekerja membutuhkan tanpa melalui hal hal yang lain sehingga menjadi masalah," katanya.

              Sementara itu, bagi karyawan yang tidak memiliki rekening tetapi ingin mendapat bantuan, dia
              menegaskan,  tidak  akan  diberikan  bantuan  subsidi  gaji.  Sebab,  rekening  menjadi  salah  satu
              kunci pengalokasian anggaran secara langsung kepada penerima.

              "Bagaimana  yang  tidak punya  rekening,  ini mohon  maaf  harus  punya  rekening  gitu, dan  ini
              bagian  kita  menjaga  transparansinya  itu.  Kita  juga  contoh  yang  kita  bicarakan  usaha  mikro
              kemarin.  Kita  lihat  usaha  mikro  itu  kan  sebagian  besar  tidak  punya  rekening,  Alhamdulillah
              mereka sekarang mau punya rekening," tandasnya.

              Reporter: Anggun P. Situmorang  Sumber: Merdeka.com.



                                                           237
   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243