Page 233 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 SEPTEMBER 2020
P. 233

Adapun bantuan yang diberikan yaitu Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan. Dan, bantuan
              ini ditransfer langsung ke rekening penerima bantuan.
              Agus mengatakan, salah satu dari prinsip kehati-hatian itu adalah, dari data-data pekerja yang
              dilaporkan perusahaan ke BP Jamsostek, ada yang harus dikembalikan ke perusahaan. Dan, BP
              Jamsostek meminta revisi untuk itu.

              Karena  itu,  dia  mengimbau  kepada  perusahaan,  dalam  hal  ini,  SDM  perusahaan  untuk
              mengomunikasikan kepada karyawannya agar mengirimkan revisi data-data yang diperlukan ke
              BP Jamsostek.

              Agus mengatakan, pihaknya hingga 8 September 2020, sudah menerima 14,5 juta rekening milik
              pekerja. Kemudian, dari validasi yang dilakukan oleh Bank, yang sudah valid adalah 14,3 juta
              rekening, 19 ribu rekening tidak valid, dan sisanya masih dalam proses.

              Setelah divalidasi oleh Bank, langkah selanjutnya adalah validasi oleh BP Jamsostek berdasarkan
              kriteria  penerima  upah  berdasarkan  Permenaker.  Dan,  diketahui  yang  valid  ada  12,5  juta
              rekening.

              Dari jumlah 12,5 juta rekening itu, sebanyak 1,6 juta rekening tidak dapat dilanjutkan. Kemudian,
              dilakukan kembali validasi nomor rekening dan ketunggalan (seperti kesamaan nama NIK dan
              rekening / NIK valid dan tidak duplikasi) dan didapat hasil yang valid yaitu 11,7 juta sementara
              yang tidak valid 779 ribu.

              Hingga akhirnya, sejak 24 Agustus 2020 (tahap 1) hingga 8 September 2020 (tahap 3), sudah 9
              juta  rekening  pekerja  yang  diserahkan  BP  Jamsostek  ke  Kementerian  Ketenagakerjaan
              (Kemenaker).  Oleh  Kemenaker,  data  itu  disampaikan  ke  kantor perbendaharaan  negara  dan
              kemudian bantuan disetorkan ke bank penyalur BSU dan ditransfer ke masing-masing rekening
              pekerja yang berhak menerima BSU.

              Sementara, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, karena proses  penyaluran BSU
              ini bertahap, maka wajar jika ada pekerja yang berhak belum menerima transferan. "Mungkin di
              kesempatan berikutnya," kata Ida.

              Menurut Ida, pemerintah mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran ini. Hal ini agar
              bantuan yang diserahkan tepat sasaran.

              Menurut Ida, BSU ini adalah upaya pemerintah dalm mendukung pemulihan ekonomi nasional.
              Sehingga, Ida berharap bantuan pemerintah ini bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan para
              pekerja.

              Ida juga berpesan agar perusahaan untuk membangun komunikasi terkait dengan data rekening
              pekerja dan memastikan tak ada kesalahan dalam pemberian data rekening. Sekali lagi, Ida
              mengatakan hal ini agar pemberian bantuan tepat sasaran.

              Ida  mengatakan,  perusahaan  yang  tidak  memberikan  data  yang  sebenarnya  akan  diberikan
              sanksi  sesuai  peraturan  perundang-undangan.  Begitupun  juga  dengan  pekerja  yang  tak
              memenuhi  persyaratan  tentang  BSU  namun  telah  menerima  bantuan  ini,  maka  yang
              bersangkutan wajib mengembalikan bantuan tersebut ke kas negara.










                                                           232
   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237   238