Page 118 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JULI 2021
P. 118
"Bukan industri kreatif namanya kalau kita tidak bisa menghadapi tantangan pandemi COVID-19
dengan cara-cara yang kreatif," ujar Menaker Ida saat menjadi narasumber pada Podcast oleh
Vokraf secara virtual, Kamis (22/7).
Menurut Menaker Ida, dalam menghadapi tantangan pandemi COVID-19, terdapat tiga hal yang
perlu terus diupayakan oleh industri kreatif.
Pertama, memanfaatkan teknologi dan informasi. Ia mengatakan, pelaku industri kreatif dituntut
adaptif dalam mengembangkan dan menyalurkan karya-karyanya melalui pemanfaatan teknologi
dan informasi.
"Sikap adaptif terhadap perubahan dengan memanfaatkan teknologi dan informasi akan
memegang peranan penting bagi masa depan industri kreatif," ucapnya.
Kedua, industri kreatif harus berkolaborasi. Menurutnya, kolaborasi merupakan salah satu cara
paling populer untuk saat ini karena dalam skema kolaborasi, antar pelaku industri kreatif dapat
berbagi ide dan sumber daya yang dimiliki dengan tujuan memperkuat karya kreativitas masing-
masing.
Terakhir, pelaku industri kreatif harus mampu meningkatkan kompetensi dan memanfaatkan
fleksibilitas. Sebab, sifat kreatif dan inovatif akan muncul jika memiliki kompetensi dan
keterampilan.
"Oleh karenanya, kompetensi dan keterampilan pelaku industri kreatif harus terus diasah,"
ucapnya.
Lebih lanjut ia mengemukakan, industri kreatif memiliki masa depan yang sangat cerah karena
kreativitas menjadi salah satu skill yang paling dibutuhkan pada pekerjaan masa depan.
Menurutnya, hal itu dapat diketahui dari kajian berbagai lembaga dan juga kajian dari Kemnaker
yang telah memperkirakan bahwa di era revolusi industri 4.0 ini akan banyak tumbuh pekerjaan-
pekerjaan baru dan skill baru yang utamanya berkaitan dengan teknologi informasi dan industri
kreatif.
"Jadi saya yakin ketika perekonomian kita semakin pulih dari pandemi, sektor ekonomi kreatif
akan kembali booming dan tumbuh dengan pesat di masa yang akan datang," ujarnya.
117

