Page 125 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JULI 2021
P. 125
Tidak hanya itu, keluarganya di Indramayu, diketahui juga banyak didatangi oleh sejumlah
oknum.
Oknum itu menawarkan bantuan kepada pihak keluarga untuk membantu persoalan yang dialami
Yati Kusniyawati.
Dengan catatan, mereka meminta imbalan sebesar 25 persen dari gaji Yati Kusniyawati yang
saat ini belum dibayarkan.
Hal tersebut diketahui setelah pihak keluarga melakukan pengaduan ke Serikat Buruh Migran
Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu.
"Oknum itu meminta fee (bayaran) 25 persen, makanya keluarga mengadu ke SBMI karena kalau
kami gratis tanpa meminta imbalan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (28/7/2021).
Juwarih menyampaikan, di Arab Saudi, Yati Kusniyawati seharusnya mendapat gaji sebesar 800
riyal mata uang Arab Saudi.
Atau jika dijumlah secara keseluruhan dalam bentuk rupiah, gaji Yati Kusniyawati yang belum
dibayarkan selama 11 tahun sebesar Rp 400 juta lebih.
Jika oknum tersebut meminta imbalan sebesar 25 persen, kata Juwarih, keluarga harus
memberikan imbalan sebesar Rp 100 juta kepada oknum tersebut.
Padahal, dalam penanganan kasus, lanjut dia, pemerintah melalui KBRI yang bertindak langsung
di lapangan.
"Kasian PMI-nya, dia kerja di sana 11 tahun gak digaji, pas digaji masa harus bayar 25
persennya, itu Rp 100 juta lebih padahal yang kerjanya kan pemerintah," ujar dia.
Setelah menerima surat kuasa dari pihak keluarga, dalam hal ini SBMI bakal langsung
mengirimkan surat pengaduan kepada KBRI di Riyadh sebagai tindak lanjut.
"SBMI akan coba mendesak dengan membuat surat pengaduan ke KBRI Riyadh," ujar dia.
124

