Page 194 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 OKTOBER 2021
P. 194

Ringkasan

              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  memprediksi  penetapan  upah  minimum  tahun
              depan mengalami kenaikan. Hanya saja, Kemenaker memastikan, kenaikan tersebut tidak bakal
              bergerak  signifikan  lantaran  terjadinya  gelombang  pandemi  kedua  pertengahan  tahun  ini.
              Direktur  Hubungan  Kerja  dan  Pengupahan  Kemenaker  Dinar  Titus  Jogaswitani  mengatakan
              bahwa kementeriannya masih menunggu data mutakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) ihwal
              variabel yang diperlukan untuk penetapan upah minimum.



              KEMENAKER TUDING GELOMBANG KEDUA COVID-19 JADI PENYEBAB UPAH
              MINIMUM TAHUN DEPAN NAIK TIPIS

              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  memprediksi  penetapan  upah  minimum  tahun
              depan mengalami kenaikan. Hanya saja, Kemenaker memastikan, kenaikan tersebut tidak bakal
              bergerak signifikan lantaran terjadinya gelombang pandemi kedua pertengahan tahun ini.

              Direktur  Hubungan  Kerja  dan  Pengupahan  Kemenaker  Dinar  Titus  Jogaswitani  mengatakan
              bahwa kementeriannya masih menunggu data mutakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) ihwal
              variabel yang diperlukan untuk penetapan upah minimum.

              "Apabila kita melihat kondisi yang ada saat ini, khususnya akibat second wave pandemi Covid-
              19, terlihat adanya dampak yang cukup signifikan pada perekonomian di Indonesia," kata Dinar
              melalui pesan tertulis kepada Bisnis, Rabu (27/10/2021).

              Dengan  demikian,  Dinar  meminta,  masyarakat  untuk  menunggu  data-data  yang  sedang
              dipersiapkan oleh BPS. Dia pun memastikan bahwa data yang disajikan otoritas statistik itu bakal
              menggambarkan situasi riil pertumbuhan ekonomi dan inflasi saat ini.
              "Penetapan  upah  minimum  2022  secara  mayoritas  diprediksi  mengalami  kenaikan  walaupun
              belum bisa memenuhi ekspektasi para pihak. Hal tersebut harus diapresiasi sebagai langkah
              maju, mengingat kita masih dalam masa pemulihan dari dampak Covid-19," kata dia.

              Depenas dan LKS Tripnas sendiri telah mengadakan pertemuan pada 21-22 Oktober 2021 di
              Jakarta.  Persamuhan  itu  sepakat  untuk  mendorong  penetapan  upah  minimum  yang  sesuai
              dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 36/2021 tentang Pengupahan.

              "Bagi para pihak yang tidak puas, mereka bisa menggunakan mekanisme gugatan sesuai dengan
              ketentuan peraturan perundang-undangan," tuturnya.

              Di sisi lain, persentase kenaikan upah minimum berpotensi lebih rendah dibandingkan dengan
              tahun-tahun sebelumnya, seiring dengan diterapkannya metode kalkulasi baru perhitungan upah
              minimum.

              Penetapan  upah  minimum  2022  bakal  mengacu  pada  Peraturan  Pemerintah  Nomor  36/2021
              tentang Pengupahan yang menggantikan PP Nomor 78/2015.

              Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar menjelaskan
              bahwa penghitungan upah minimum terbaru akan memakai sejumlah variabel baru.

              Pada regulasi lama, kenaikan upah minimum mengacu pada tingkat inflasi dan pertumbuhan
              ekonomi tahun berjalan.






                                                           193
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199