Page 213 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 OKTOBER 2021
P. 213

Judul               Soal Kenaikan UMP, Wagub DKI Jakarta: Tidak Boleh Mau Menang
                                    Sendiri
                Nama Media          kurio.id
                Newstrend           Upah Minimum 2022
                Halaman/URL         https://kurio.id/app/articles/6178c44f5a0a2254d65085ed
                Jurnalis            redaksi
                Tanggal             2021-10-27 10:30:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 7.500.000
                News Value          Rp 22.500.000
                Kategori            Ditjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif



              Narasumber

              neutral - Ahmad Riza Patria (Wakil Gubernur DKI Jakarta) Setiap tahun kan kalau kita bicara
              kenaikan UMR itu kan memang selalu naik, tapi kita situasinya sekarang masih pandemi, tentu
              kan kita juga lihat kemampuan para pengusaha. Pengusaha kan sekarang banyak juga yang
              berat

              neutral - Ahmad Riza Patria (Wakil Gubernur DKI Jakarta) Harus dicarikan yang terbaik, tidak
              boleh mau menang-menangan, pemerintah mau menang sendiri, semaunya menentukan, kan
              tidak baik. Atau pengusaha maunya begitu tidak baik juga, atau buruh semaunya sendiri kan
              tidak baik. Semuanya pasti akan duduk bersama di satu meja untuk mencari solusi terbaik

              negative - Andi Gani Nena Wea (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI))
              Kami meminta agar ada kenaikan upah minimum provinsi di 2022. Besaran kenaikannya 5-8
              persen



              Ringkasan

              Wakil  Gubernur  DKI  Jakarta  Ahmad  Riza  Patria  menyebut  nantinya  untuk  kenaikan  Upah
              Minimum Provinsi ( UMP ) akan menyesuaikan dengan kemampuan para pengusaha. Sebab saat
              ini masih dalam kondisi pendemi Covid-19.

















                                                           212
   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218