Page 220 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 OKTOBER 2021
P. 220

SOAL KENAIKAN UMP, WAGUB DKI JAKARTA: TIDAK BOLEH MAU MENANG
              SENDIRI
              Wakil  Gubernur  DKI  Jakarta  Ahmad  Riza  Patria  menyebut  nantinya  untuk  kenaikan  Upah
              Minimum Provinsi ( UMP ) akan menyesuaikan dengan kemampuan para pengusaha. Sebab saat
              ini masih dalam kondisi pendemi Covid-19.

              "Setiap tahun kan kalau kita bicara kenaikan UMR itu kan memang selalu naik, tapi kita situasinya
              sekarang masih pandemi, tentu kan kita juga lihat kemampuan para pengusaha. Pengusaha kan
              sekarang banyak juga yang berat," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (26/10/2021).

              Lanjut Riza, permintaan kenaikan UMP merupakan hal wajar. Namun kata dia harus disesuaikan
              dengan secara proporsional, baik masyarakat dan pihak pengusaha. Politikus Gerindra tersebut
              berjanji akan mencarikan solusi yang proporsional untuk semua pihak.

              "Harus dicarikan yang terbaik, tidak boleh mau menang-menangan, pemerintah mau menang
              sendiri, semaunya menentukan, kan tidak baik. Atau pengusaha maunya begitu tidak baik juga,
              atau buruh semaunya sendiri kan tidak baik. Semuanya pasti akan duduk bersama di satu meja
              untuk mencari solusi terbaik," jelas dia.

              Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena
              Wea meminta kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 8 persen untuk tahun 2022. Hal
              ini menimbang tak adanya kenaikan upah pada 2021 karena dampak pandemi.

              Ia  berharap  dengan  kenaikan  upah  minimum  tersebut  mampu  mendongkrak  kesejahteraan
              masyarakat, khususnya buruh.

              "Kami meminta agar ada kenaikan upah minimum provinsi di 2022. Besaran kenaikannya 5-8
              persen," katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (26/10/2021).
              Andi  Gani  menjelaskan,  naiknya  UMP  diharapkan  menjadi  momentum  kebangkitan  daya  beli
              buruh yang selama ini terpuruk karena pandemi Covid-19.

              Selain  itu,  Pimpinan  Konfederasi  Buruh  Se-ASEAN  (ATUC)  ini  meminta  agar  Kementerian
              Ketenagakerjaan  mempertimbangkan  upah  berdasarkan  survei  terhadap  peningkatan  harga-
              harga  komoditas  di  berbagai  daerah.  Begitu  juga  dengan  mempertimbangkan  perhitungan
              kebutuhan hidup layak (KHL).




























                                                           219
   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225