Page 44 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 OKTOBER 2021
P. 44

Dari Semarang, Kepala Seksi Statistik Kesejahteraan Rakyat Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi
              Jawa Tengah Minatus Saniyah siap menyediakan data dan variabel pendukung bagi perhitungan
              UMP 2022.

              Dia menyebut ada sejumlah perbedaan dalam proses perhitungan UMP di tahun 2022.

              "[Aturan terbaru] PP No.36/2021 itu meng-update PP No.78/2015, di mana sebelumnya hanya
              dua  variabel  yang  digunakan.  Yaitu  inflasi  dan  laju  pertumbuhan  ekonomi  skala  nasional,"
              jelasnya.

              Minatus menyebut bahwa aturan teranyar menggunakan lebih banyak variabel dalam formula
              perhitungan UMP antara lain inflasi atau laju pertumbuhan ekonomi provinsi. Bisa salah satu
              yang digunakan. "Untuk inflasi itu kondisi September ke September, untuk laju pertumbuhan
              ekonomi dilakukan secara tahunan," katanya.

              Selain kedua variabel tersebut, Minatus menyebut bahwa formula perhitungan UMP 2022 juga
              akan menggunakan rata-rata konsumsi rumah tangga per kapita per bulan.

              "Ada  juga  rata-rata  banyaknya  anggota  rumah  tangga  per  wilayah,  kemudian  rata-rata
              banyaknya anggota rumah tangga yang bekerja. Ibaratnya berapa yang bekerja sebagai buruh
              di keluarga itu. Nanti dari formula itu didapat batas atas dan batas bawah kebutuhan rumah
              tangga," jelasnya.

              Dia menegaskan PP No. 36/2021 juga tidak menggunakan Kajian Hidup Layak (KHL) sebagai
              variabel penentu UMP.

              Menurut Minatus, angka yang dihasilkan KHL mewakili pengeluaran dan kebutuhan individu

              pekerja dengan status lajang. Dalam aturan terbaru, angka pengeluaran dan kebutuhan dihitung
              berdasarkan kondisi perekonomian rumah tangga.

              RILIS BPS
              Saat  ini,  BPS  Provinsi  Jawa  Tengah  memiliki  beberapa  data  yang  siap  digunakan  dalam
              penentuan UMP 2022. Namun, laju perekonomian Kuartal 11/2021 di Jawa Tengah baru akan
              dipublikasikan pada 5 November nanti.

              "Dari inflasi sudah ada, karena kita rilis 1 Oktober lalu. Sudah ada angkanya secara umum, publik
              juga sudah tahu. Kalau pertumbuhan ekonomi masih 5 November [nanti dirilis].

              Kemudian  variabel  lainnya  memang  posisi  masih  di  BPS  Pusat,  walaupun  datanya  sampai
              Kabupaten/Kota," jelas Minatus.

              Sebaliknya,  Ketua  Apindo  Provinsi  Jawa  Tengah  Frans  Kongi  menjelaskan  pembahasan  UMP
              2022 di Jawa Tengah akan dimulai dalam waktu dekat.
              Saat  ini,  kelompok  buruh  mengharapkan  kenaikan  sedangkan  kelompok  pengusaha  sepakat
              dengan kenaikan UMP tersebut. Namun, dia menegaskan persentase kenaikan UMP hingga 10%
              secara tahunan dinilai memberatkan.

              "Yang jelas, Apindo Provinsi Jawa Tengah setuju dengan kenaikan UMP. Namun, kita harapkan
              kenaikan  tersebut  bisa  menyesuaikan  dengan  kondisi  recouery  yang  tengah  berjalan,"  jelas
              Frans.






                                                           43
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49